Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Jumat, 04 Desember 2015

Dimana letak cinta kita ?

Suatu hari saya buka-buka beranda facebook lalu melihat salah seorang memposting sebuah gambar. Intinya menanyakan seberapa cinta kamu dengan dunia ? Lalu dibawahnya ada tulisan ayat. “ Berapa lamakah kamu hidup didunia ?”

Deg. Hati saya langsung tertegun. Kadang kita lupa, dengan segala kesibukan. Punya target ini , target itu. Mau ini , mau itu. Lomba ini, lomba itu. Akhirnya lupa bahwa semua itu akan berakhir tatkala kematian menyapa. Seringkali hati ini kotor, menganggap bahwa karena saya adalah orang yang mengikrarkan diri sebagai pengemban dakwah, maka Allah pastinya akan memasukan diri ini kedalam syurga. Ehh kata siapa ? Bahkan seorang ulama besar pun belum tentu masuk syurga. Apalagi kita ? Yang kadang tidak melakukan apa yang kita ucapkan. Berkoar sana sini tentang islam , tapi hanya islami diluar rumah. Bertutur kata yang baik di kampus, namun saat dikosan ghibah menjadi pembicaraan sehari-hari.

Jumat, 26 Juni 2015

Berfikir Skala Besar

Beberapa minggu yang lalu , tepatnya hampir sebulan sih sebetulnya , saya mengikuti agenda monev PKM yang diselenggarakan oleh dikti. Apaan monev? Jadi monev itu singkatan dari Monitoring dan Evaluasi. Kalo misalnya PKM ( Proposal Kegiatan Mahasiswa) kita di danai , nah akan ada monev untuk mengecek sejauh mana progres kegiatan kita .  Di agenda tersebut, kita dibagi-bagi perkelas untuk mempresentasikan di depan penguji terkait dengan kegiatan kita. Nah karena presentasinya itu gak cuma di depan penguji tapi juga peserta lain, kita yang belum maju  jadi bisa liat apa aja kegiatan yang diajukan oleh kelompok lain.

Yang akan menjadi pembahasan saya disini adalah bukan tentang mekanisme monev itu sendiri.  Tapi tentang kekaguman saya yang luar biasa dengan pemuda negeri ini. Di monev kemarin, saya benar-benar terkagum kagum dengan  mereka. Bayangkan di bandung saja.. ada sekitar lebih dari 200 tim dengan gagasan yang berbeda-beda.  Dan gagasan ini bukan sekedar gagasan biasa lho, tapi gagasan yang memang dibuat untuk kemudian memudahkan negeri ini dalam menyelesaikan masalahnya.  Ada yang membuat sistem input database kurikulum 2013,  terus ada yang buat sumber energi baru dari limbah, bikin edible film dari limbah dsb. Baik itu gagasan terkait dengan masalah sosial, maupun iptek.

Senin, 15 Juni 2015

Sebuah peradaban yang gagal

Sebuah buku usang di rak buku , yang sudah di timbun oleh serbuk-serbuk kayu hasil rayap akhirnya saya coba untuk baca. Sebenarnya ini buku sudah cukup lama saya beli, sekitar satu tahun yang lalu. Tapi entah mengapa rasanya lebih tertarik membaca buku kuliah di banding buku itu.. padahal ternyata isinya.. subhanallah..

Buku tersebut terdiri dari banyak bab, salah satunya tentang peradaban yang gagal.  Sekilas saya malas membaca.. ya paling itu itu saja yang dibahas, pikir saya . Paling-paling data, atau apalah. Tapi rupanya ada statement, lebih tepatnya paradoks yang sangat menarik, dan cukup bisa dipakai oleh kita untuk menggambarkan bahwa peradaban hari ini yang telah manusia buat memang benar-benar buruk dan sangat aneh jika masih dipertahankan.

Lihat saja paradoks berikut. 

Manusia memiliki segudang ilmu ekonomi, tapi mengalami krisis ekonomi, krisis moneter, kemiskinan, kelaparan dan kesenjangan ekonomi.

Manusia memiliki segudang ilmu politik, tapi politik menjadi sesuatu  yang paling kotor dalam pandangan banyak orang. Para politisi oportunis mudah dilihat, janji palsu menjadi bagian kampanye, pemilu berbiaya mahal, keserakahan menjadi budaya politisi, dan rakyat tidak dilayani dengan layak.

Senin, 01 Juni 2015

Virus " Kotak sampah"

Pernah kah kita melihat seorang pemulung yang sangat ulet mengorek –ngorek sampah ? Dari raut wajahnya nampak ia tak risih dan sangat asyik dengan pekerjaannya itu. Sejenak, saya pun mikir apakah mereka tidak merasa kebauan dengan busuknya bau sampah tersebut. Jujur, jangankan mengorek-ngorek tumpukan sampah, lewat di tumpukan sampah saja mungkin sudah membuat kita ingin segera pergi.  Apalagi bagi pemulung atau pun tukang sampah ini bukanla pekerjaan sehari dua hari, tapi merupakan pekerjaan tetap yang di kerjakannya hampir setiap hari.

Tapi setelah mendalami di biologi (karena jurusan saya biologi), mereka betah bukan karena mereka tidak kebauan. Karena secara biologis, pasti sensor di hidung mereka mendeteksi hal itu. Lalu mengapa ? Ternyata semua itu semua karena mereka terbiasa dengan bau tersebut. Awalnya mungkin mereka pun merasa terganggu dengan bau tersebut, namun mereka sudah terlalu sering mencium bau tersebut, dan akhirnya tanpa sadar tidak menganggap bau tersebut sebagai gangguan. Tapi disini bukan itu yang menjadi titik tekan dalam tulisan saya kali ini.

Jumat, 22 Mei 2015

Ikan, Air dan Agama

Hai Haiii. Assalamualaikum. Good day ! May you always be blessed by Allah SWT. In this time, I just wanna share something that  I’ve got several days ago. Have a nice read!

My lovely pals, mungkin pernah terlintas dalam pikiran kita benak seperti ini. “ perasaan islam itu agama paling ribet deh... ini gak boleh itu ga boleh. ribet amat”.

 Bahkan dulu jujur saya pernah  mikir gini , tapi waktu masi kecil sih.  “ Ih islam tuh banyak aturan banget sii.. harus pake  kerudung, sholatnya banyak , ini itu.. apa pindah agama aja kali yaa biar nyantai “. Hhha itu pikiran nakal saya , terus mikir lagi. “  Tapi kalo nanti gue bangun dari kubur, tau tau masuk neraka gimana ? dan ternyata yang bener agama Islam gimana dong ? ehh gak jadi dah “.

Yup, saya yakin buat orang Islam yang mikir tentang dirinya dan agamanya. Dia pasti pernah mikir kayak gitu. Kenapa karena memang pada faktanya seperti itu. Jika dibandingkan dengan keyakinan manapun kita yang berasa paling ribet, dan paling beda. paling beda gimana ? Lihat saja, hanya Islam yang satu-satunya mengajarkan perang. Yang lain ? Hmm.. setahu saya gak ada. Belum lagi ada hukuman di dunia kalo kita bermaksiat. Misalnya, ada hukuman rajam bagi yang berzina, potong tangan bagi yang mencuri. Hingga mungkin terbesit pemikiran begini, “ Islam kok serem amat ya, apa-apa dihukum, ini itu gak boleh “. Dan masih pemikiran lainnya.

Tapi tahukah teman-teman ? Seiring berjalannya waktu , saya pun kemudian mengkaji Islam secara bertahap. Perlahan-lahan saya mengetahui beberapa perkara dalam Islam. Dan akhirnya pemikiran semacam itu pun memudar, dan bahkan tak pernah terbesit lagi. Aneh ya, logikanya jika memang sebuah ajaran itu ribet, keras, intoleran dsb.. semakin kita mengkajinya maka kita akan semakin melihat betapa keras dan ribetnya ajaran itu. Bener ga ? Karena pengetahuan kita semakin banyak tentang ajaran tersebut. Namun mengapa saya justru berfikir yang sebaliknya ? Malah, sekarang saya berfikir bahwa Islam itu luar biasa dan sangat menghargai manusia, jauh dari apa yang sering disebut orang-orang dengan kata-kata radikal, intoleran dsb.

Jumat, 08 Mei 2015

Berfikir Sejenak Tentang Kita

Kawan, mari kita berfikir sejenak tentang dunia ini. Aku sebelumnya tak pernah berfikir tentang hal ini. Aku hanya mengikuti arus, melihat sekitar dan mengiyakannya.  Tanpa akhirnya benar-benar berfikir secara mendalam.

Pernah kah kau berfikir ? Mengapa kini begitu menjamurnya para biduan yaang tak malu lagi bangga menampilkan dirinya di depan umum ? Padahal 14 Abad yang lalu , melalui ajaran islam yang mulia, Rasulullah telah memutus budaya jahiliyah tersebut dan memuliakan perempuan dengan segala hak dan kewajibannya .       

Pernahkah pula kau berfikir ? mengapa hari ini negeri – negeri muslim termasuk kedalam negeri-negeri miskin ? seperti ethiopia, sudan, pakistan , termasuk Indonesia ? . Padahal beberapa abad yang lalu, tanah itu hidup dalam kesejahteraan serta kemakmuran. Dan telah tertoreh oleh sejarah, bahwa  dahulu selama berabad-abad negeri tersebut dilingkupi dalam kesejahteran dibawah naungan Khilafah.

Pernahkah kau berfikir ? Mengapa sosok pemuda yang kau lihat selalu saja membuat onar, mulai dari aborsi, tawuran , narkoba,  menjadi begal , perampok dsb ? Padahal 14 abad yang lalu, pemuda justru adalah menjadi sosok yang didambakan oleh umat bukan sampah di masyarakat. Mereka menjadi ulama, dokter, pasukan jihad bahkan masuk dalam struktur pemerintahan. Luar biasa bukan ? Namun kenapa mereka berbeda ? Bukankah mereka juga sama-sama pemuda ? Bukankah usia mereka pun sama ? Bukankah mereka tela diberikan potensi yang sama oleh Allah SWT ?  Aku pun terus bertanyaa.. mengapa kondisinya berbeda ?

Jumat, 17 April 2015

Yakin cuma buat Allah ?


" Untuk siapa kita hidup ?". Pertanyaan ini baru benar-benar saya maknai  akhir akhir ini. Kala itu, ada sebuah pertemuan dimana saya bertemu dengan seorang kakek tua. Dari wajahnya secara umum, nampak dia seperti kakek –kakek biasa. Namun rupanya, di umurnya 70 tahun beliau masih bisa keluar sana sini. Pergi ke luar negeri sana sini. Buat apa ? Bukan buat rekreasi. Tapi buat bersyiar dan mendedikasikan hidupnya untuk dakwah.  Dari raut wajahnya. nampak betul bahwa yang ada di kepalanya hanyalah ttang dakwah dan umat. Begitu teduh dan perkataanya layaknya seorang ayah pada anaknya. Subhanallah.

Aku pun bertanya-tanya. Apakah di hari tua nanti aku akan begitu juga ? Apakah di hari tuaku aku bisa se-semangat beliau ? Padahal di masa muda begini saja masih ogah-ogahan. Inikah yang dikatakan menghabiskan umur untukNya ?
Sebelumnya aku sama sekali belum memahami betul dan menyadari sepenuhnya. Tapi melihat beliau yang sudah tua, rasanya kita kayak ditampar berkali-kali.

Kawan, ternyata memberikan hidup kita hanya kepada Allah itu bukan pekerjaan biasa. Namun ialah saat hidup kita memang difokuskan hanya untuk itu. Dakwah dan berbuat kebaikan bukanlah pekerjaan sampingan. itu artinya berdakwah dan kebaikan itu ,enjadi aktifitas primer yang tanpanya hidup kita berasa aneh. Begitu pun akhirat, ia bukan fokus sekunder dalam kehidupan. Melainkan fokus primer. Jika pikiran kita itu 100 %, maka seharusnya 80 % diisi oleh pikiran bagaimana caranya agar dakwah bisa berjalan. Bagaimana agaar kita bisa diridhoi oleh Allah. Bukan akhirnya 40 % untuk dakwah , 60 % yang sisa untuk kuliah atau karir. Bukan.  Itu berarti fokus utama kita masih dunia.  Sayangnya di kenyataan , kita sering kali berbalik. Jujur, saya Latifah Nurhidayah binti Beni Hartono.. masih demikian. Kalo refleksi, kayaknya pikiran diotak saya lebih banyak tentang kuliah dibanding dakwah atau perbaikan diri menuju ridha Allah. Dan kamu tahu apa ? Tandanya kita masih menjadikan akhirat dan ridho Allah di urutan no 2.  

Jumat, 10 April 2015

Semua yang Aku Kira


Aku percaya bahwa kehidupan orang berbeda-beda.
Di hampir 19 tahun aku hidup di dunia. Setidaknya aku bisa mengambil pelajaran.

Bahwa keberkahan hidup bukan dilihat dari seberapa banyak prestasi yang kau toreh.
Namun seberapa banyak orang yang dapat merasakan kebermanfaatan dirimu.
Betapa banyak kulihat dada orang membusung dengan segala benak puas di hatinya, namun sungguh hidupnya sangatlah kosong.
Betapa banyak kulihat wajah orang yang tertunduk merendah namun mereka penuh dengan kejerni hati

Rupanya selama ini aku salah.
 Mereka yang menjadi pemimpin tak selamanya yang berwajah meyakinkan.
Di kehidupan nyata kau akan melihat.
 Bahwa mereka yang menjadi pemimpin rupanya adalah mereka yang bersembunyi dalam keikhlasan yang sunyi.
Sebab amanah hanya datang bagi orang yang ikhlas.
Bukan mereka yang ingin selalu tampil di depan.

Jumat, 27 Maret 2015

Bermimpi karena Allah

Sudah hampir 2 tahun aku kuliah. Dan Alhamdulilllah Allah memberikan banyak sekali pelajaran hidup yang luar biasa. Salah satunya dari  teman-teman sma ku yang luar biasa. Aku lihat di sosmed. Ada yang jadi ketua organisasi, jadi pembicara, jadi orator, jadi kordinator acara , lomba tingkat nasional  ini itu . Subhanallah . Bangga punya teman seperti mereka.  Kadang jadi kepikiran.. hmm aku ? Dari fakta yang aku lihat tersebut, akhirnya   banyak terselip mimpi –mimpi yang aku harapkan dapat terwujud.

Namun, belakangan ini aku baru saja mengalami rentetan kejadian yang mmbuat aku sedikit faham
tentang arti sebuah mimpi.  Kebanyak orang ketika dia bermimpi, ia  membuatnya sesuai dengan keinginnnay. Kemudian lantas mengejarnya dan berusaha sekuat tenaga agar ia tercapai. Namun , kadang ada satu hal yang terlewat.  Sebelum kamu bermimpi, mari tanyakan pada diri kita sendiri. Kenapa kita bermimpi demikian ? Kenapa kita punya mimpi seperti itu ? Apa tujuannya ? Apakah kita bermimpi untuk mendapatkan pujian orang ?  atau meraih prestasi diri ? atau hanya untuk kepuasan intelektual ? atau yang lain.  Atau kah memang  mimpi itu kita semaikan semata untuk menjadi jembatan menuju keridhoan Allah.  Sebagai contoh, misalnya kita ingin sekali suatu hari kelak menjadi orator dalam suatu / event besar . Mari kita tanyakan pada diri kita, untuk apa kita punya mimpi demikian ? Apakah agar kita terlihat hebat ? Apakah karena ingin mengejar prestasi atau target pribadi ? ataukah semata karena ingin melalui lisan kitalah orang-orang tersadarkan akan Islam ?  Nah.. kurang lebih gitu.

Sabtu, 14 Maret 2015

Disayangi buka Diumpati

Kali ini aku sekedar mau share tentang fenomena yang emang miris banget.  Ceritanya aku n temen aku ngerjain pekerjaan lab.. terus kita ngobrol2. Sampainya obrolan kita tentang SPAI ( seminar pendidikan agama islam)  yang bakal kita kontrak semester 6 nanti. Dia nanya “ tif.. kalo SPAI ada mentoringnya ga ? “  Aku jawab “ enggak..” . Trus kata dia  “ Alhamdulillah “. “ Lhaaa kok alhamudillah  ? “. “ gak mau aah.. soalnya kalo mentoring takuttt “.
“ Lha naha ? aku ah malah suka kalo mentoring “
“ gak ah takut ekstrim gitu “
“ emang tetehnya ngomong apa  ?”
“ enggak sih.. statusnya di fb kayaknya yang fanatik gitu “
“ Sebetulnya ga da yang fanatik sii kalo kata aku mah.. da emang harusnya gitu kan yaa ? ya mungkin penyampaiannya kali yaa yang salah. Aku juga dulu sempet takut kok. tapi klo ngerti gak papa kok.”
( PERISTIWA SATU)

Begundal

Lihatlah para begundal itu, ingin ku hajar satu satu
Menyeruput kopi di pagi hari, hah kau fikir ini sarapan pagi ?
Dasar bodoh, kau terjebak pada ilusi nista dan keji
Kau tebarkan sihir akan keimanan dan kebahagiaan sejati
Tapi rupanya , kesejahteraan itu tak pernah kami alami

ooohh.. para teroris jalanan !
Aku tahu bagaimana tingkahmu yang sok lugu
Dengan modus sana sini, kau curi uang kami
Dengan seribu alasan , kau jual negeri kami
Bahkan kini tanpa malu, kau taruhkan negeri kami demi perut besarmu.. sialan!
Pernah melihat singa mengamuk ? Cakar kami lebih tajam dari singa
Gigitan kami akan langsung membunuhmu
Tenang saja, sebentar lagi kematianmu akan datang jalang

Tinggal mau kau percepat , atau segera kau tebus dosa-dosa mu.

Sabtu, 14 Februari 2015

Forbidden Celebration


How are you today girls ? Hope you always in Allah's Blessing. In this time , I just wanna try to educate ( educate ? I think it's not match) or else.. that will show you about what kind of celebration that forbidden for us. Especially  for Muslim. Because, in fact there are many of muslims dont know kinds of celebrating that forbidden for us.

1. Perayaan Tahun Baru

Saya pernah survety sendiri di kampus... dari beberapa orang yang saya tanya terkait tahun baru. Mereka semua jawab, bahwa mereka gak tahu hukum merayakan tahun baru itu sendiri. Dan merasa hal ini boleh-boleh aja. Pertanyaanya .. emang dilarang dalam Islam ? Alasannya apa ?
Sebelum kearah sana, ada sebuah hadist nih yang artinya :

Sabtu, 07 Februari 2015

Untuk aku, kamu dan kita

“Perubahan pemikiran merupakan pemikiran yang luar biasa. Ia bahkan lebih ajaib dari pada metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu. Ia tak hanya mengubah penampakan luar seorang individu, namun dalam hati dan isi kepalanya. Bahkan ia mampu melipatgandakannya dalam waktu singkat”

Saat memikirkan betapa luar biasanya Islam. Sungguh hati kita seharusnya bergetar dan bersyukur banyak kepada Allah atas nikmat  Iman yang Allah anugerahkan.  Sebab , di luar sana banyak yang Allah lepaskan naungannya disebabkan kemungkaran dan kemunafikan dalam hati mereka. Seharusnya, menangis hati dan mata ini saat hanya mampu beramal seadanya.  Sebab, sungguh perjuangan Rasulullah sangatlah perih kawan. Amanah itu rasanya melebihi ditimpakan sluruh isi langit dan bumi. Bahkan hingga akhir hayatnya , beliau tak mampu menafikan hal itu dan senantiasa risau akan nasib umatnya.

Minggu, 25 Januari 2015

Karena Pemikiran

Alkisah hiduplah 2 orang anak perempuan.  Sebut saja mawar dan melati. Mereka berdua bersahabat sangat erat. Mereka pun umurnya sepantaran. Seringkal waktu libur mereka habiskan untuk bermain bersama.  Namun , tempat tinggal mereka berbeda.  Sekolah mereka berbeda.  Namun kecerdasan mereka boleh dibilang sama. Mereka sama-sama termasuk yang pintar di kelas. Hampir setiap kenaikan kelas, masing-masing dari mereka menanyakan ranking satu sama lain. Mereka pun tak jarang belajar bersama, saling menginap dan sebagainya. Mawar sewaktu kecil boleh dibilang pribadi yang luar biasa. Pengertian dengan orang tua, selalu membantu orang tua, hafal al-qur’an, bahkan sejak sd dia sudah berani memakai jilbab ( gamis). Berbeda dengan melati , meski ia juga pintar dan cerdas namun ia pemberontak ulung, sangat malas untuk membantu orang tua, saat bermain pun hanya memakai kerudung  boro2 memakai jilbab. Tak jarang ia hanya memakai kerudung ditambah daster pendeknya se paha .Aneh bukan ? entahlah.  Bahkan ibunya  pun sangat sulit untuk mengatur melati.

4th Semester ? it's gonna be awesome !

Alhamdulillah sampai di semester ini. Dan kartu rencana studi aku da beresss... Tinggal kita menjalankaannya dengan maximal. How about you ? Selamat menuntut ilmu ya kawan. Here my Card !


Semoga semester ni berjalan lancarr amin.. mulai dari akademik , dakwah dan amanah lainnya.. aminn.. Have a nice semester guyss !!

Minggu, 18 Januari 2015

Kuliah dan Ilmu

Alhamdulillaah ... akhirnya semester 3 sudah aku lewati dengan hasil yang sesuai usaha. Usaha gak tidur, sakit, begadang, mata sipit dll. Subhanallah di semester 3 ini, Allah memberi banyak sekali pelajaran hidup. Mulai dari di kehidupan ku, maupun ngambil pelajaran dari orang lain. Mungkin aku sekedar mau share  terkait dengan apa yang dulu pernah rasain .

Yang namanya kuliah itu gak semudah pas SMA dulu.Belajarnya pun kudu ekstra , harus sampai ajeg dan tidak bersisa satu pertanyaan pun. Coz, soal2 n tugas kuliah itu beda dengan sekolah, unpredictable, menyita waktu, pikiran dan tenaga. Aku yakin, apapun jurusannya pasti ngerasain kayak gitu. Nah yang kayak beginilah adaha sumber galaunya mahasiswa , dan dimulainya kekacauan dalam hidup mereka. (* yang gue liat gitu). Kalo semester 1 kayaknya sih belum mulai, tapi klo udah semester 2 ,3 dan seterusnya naahh eta tah. menurut pengamatan aku, di semester pertengahan gejala yang muncul ialah bolos kuliah, gak ngerjain tugas, tidur, cari pelarian hobby, galau mikirin nilai dan tugas yang g beres, dan ujung-ujungnya kalo ga bohongin ortu , yaa pengen nikah karena mikir itu adalah solusi. Okehh.. itu gubrak banget.