Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Jumat, 22 Mei 2015

Ikan, Air dan Agama

Hai Haiii. Assalamualaikum. Good day ! May you always be blessed by Allah SWT. In this time, I just wanna share something that  I’ve got several days ago. Have a nice read!

My lovely pals, mungkin pernah terlintas dalam pikiran kita benak seperti ini. “ perasaan islam itu agama paling ribet deh... ini gak boleh itu ga boleh. ribet amat”.

 Bahkan dulu jujur saya pernah  mikir gini , tapi waktu masi kecil sih.  “ Ih islam tuh banyak aturan banget sii.. harus pake  kerudung, sholatnya banyak , ini itu.. apa pindah agama aja kali yaa biar nyantai “. Hhha itu pikiran nakal saya , terus mikir lagi. “  Tapi kalo nanti gue bangun dari kubur, tau tau masuk neraka gimana ? dan ternyata yang bener agama Islam gimana dong ? ehh gak jadi dah “.

Yup, saya yakin buat orang Islam yang mikir tentang dirinya dan agamanya. Dia pasti pernah mikir kayak gitu. Kenapa karena memang pada faktanya seperti itu. Jika dibandingkan dengan keyakinan manapun kita yang berasa paling ribet, dan paling beda. paling beda gimana ? Lihat saja, hanya Islam yang satu-satunya mengajarkan perang. Yang lain ? Hmm.. setahu saya gak ada. Belum lagi ada hukuman di dunia kalo kita bermaksiat. Misalnya, ada hukuman rajam bagi yang berzina, potong tangan bagi yang mencuri. Hingga mungkin terbesit pemikiran begini, “ Islam kok serem amat ya, apa-apa dihukum, ini itu gak boleh “. Dan masih pemikiran lainnya.

Tapi tahukah teman-teman ? Seiring berjalannya waktu , saya pun kemudian mengkaji Islam secara bertahap. Perlahan-lahan saya mengetahui beberapa perkara dalam Islam. Dan akhirnya pemikiran semacam itu pun memudar, dan bahkan tak pernah terbesit lagi. Aneh ya, logikanya jika memang sebuah ajaran itu ribet, keras, intoleran dsb.. semakin kita mengkajinya maka kita akan semakin melihat betapa keras dan ribetnya ajaran itu. Bener ga ? Karena pengetahuan kita semakin banyak tentang ajaran tersebut. Namun mengapa saya justru berfikir yang sebaliknya ? Malah, sekarang saya berfikir bahwa Islam itu luar biasa dan sangat menghargai manusia, jauh dari apa yang sering disebut orang-orang dengan kata-kata radikal, intoleran dsb.

Jumat, 08 Mei 2015

Berfikir Sejenak Tentang Kita

Kawan, mari kita berfikir sejenak tentang dunia ini. Aku sebelumnya tak pernah berfikir tentang hal ini. Aku hanya mengikuti arus, melihat sekitar dan mengiyakannya.  Tanpa akhirnya benar-benar berfikir secara mendalam.

Pernah kah kau berfikir ? Mengapa kini begitu menjamurnya para biduan yaang tak malu lagi bangga menampilkan dirinya di depan umum ? Padahal 14 Abad yang lalu , melalui ajaran islam yang mulia, Rasulullah telah memutus budaya jahiliyah tersebut dan memuliakan perempuan dengan segala hak dan kewajibannya .       

Pernahkah pula kau berfikir ? mengapa hari ini negeri – negeri muslim termasuk kedalam negeri-negeri miskin ? seperti ethiopia, sudan, pakistan , termasuk Indonesia ? . Padahal beberapa abad yang lalu, tanah itu hidup dalam kesejahteraan serta kemakmuran. Dan telah tertoreh oleh sejarah, bahwa  dahulu selama berabad-abad negeri tersebut dilingkupi dalam kesejahteran dibawah naungan Khilafah.

Pernahkah kau berfikir ? Mengapa sosok pemuda yang kau lihat selalu saja membuat onar, mulai dari aborsi, tawuran , narkoba,  menjadi begal , perampok dsb ? Padahal 14 abad yang lalu, pemuda justru adalah menjadi sosok yang didambakan oleh umat bukan sampah di masyarakat. Mereka menjadi ulama, dokter, pasukan jihad bahkan masuk dalam struktur pemerintahan. Luar biasa bukan ? Namun kenapa mereka berbeda ? Bukankah mereka juga sama-sama pemuda ? Bukankah usia mereka pun sama ? Bukankah mereka tela diberikan potensi yang sama oleh Allah SWT ?  Aku pun terus bertanyaa.. mengapa kondisinya berbeda ?