Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Senin, 28 April 2014

Mutiara Iman

Dari seorang saudari yang aku cintai karena Allah ..

Setiap kita akan senantiasa diuji oleh Allah SWT pada titik-titik kelemahan kita.

📌Orang yang lemah dalam urusan uang namun kuat terhadap fitnah jabatan dan
wanita, tidak akan pernah diuji dengan wanita atau jabatan.


📌Tetapi orang yang lemah dalam urusan wanita namun kuat dalam urusan uang, tidak akan pernah
diuji dengan masalah keuangan.

📌Orang yang mudah tersinggung dan gampang marah akan senantiasa dipertemukan oleh Allah dengan orang yang akan membuatnya tersinggung dan marah sampai ia bisa memperbaiki titik kelemahannya itu sehingga menjadi tidak mudah tersinggung dan tidak pemarah.

📌Orang yang selalu berlambat-lambat pertemuan forum dakwah karena alasan suami, istri, anak, mertua, atau tamu akan senantiasa dipertemukan dengan perkara ‘mertua datang, tamu datang silih berganti’ di saat ia akan berangkat .. terus begitu sampai ia memilih prioritas bagi aktivitasnya apakah kepada dakwah atau kepada perkara-perkara lain.

Jumat, 25 April 2014

Apa kabar partai politik hari ini ?

“Apa kabar partai politik hari ini ?”. Nampaknya kalimat itu pantas untuk dilayangkan ke para partai hari ini. Ditengah munculnya partai baru di Indonesia, serta masih eksisnya partai lama membuat tanda tanya besar di tengah masyarakat Indonesia. Apa peran parpol untuk Indonesia ? Mengingat 69 tahun sudah Indonesia merdeka, namun perubahan yang diinginkan pun tak kunjung datang.

Menurut Budiarjo (2003), partai politik memiliki 4 fungsi atau peran ditengah-tengah masyarakat. Apa saja itu ? Diantaranya ialah komunikasi politik, sarana rekrutment politk, sarana pengatur konflik dan Sosialisasi politik. Namun benarkah partai hari ini telah melaksanakan peranya ? Melihat kondisi di negeri ini serta efek muncul parpol –parpol, nampaknya peran ini belum dijalankan.

Partai politik yang kini nampak nyaris tak pernah terlihat melakukan aktifitas tersebut. Sebagai contoh komunikasi politik, seharusnya partai mampu menampung aspirasi rakyat kemudian disampaikan kepada pemerintah. Namun nyatanya ? apakah benar peraturan yang telah disahkan merupakan benar-benar hasil aspirasi rakyat ? nyatanya UU tersebut tidak berpihak pada rakyat. Tugas yang lain seperti sosialisasi politik, pun absen dari partai politik hari ini. kondisi ideal dimana partai politik menyebarkan visi dan misi partai serta melakukan edukasi politik ditengah-tengah masyarakat pun absen dilakukan. Begitu pun sarana pengelola konflik, tak pernah partai politik terlihat. Justru lembaga-lembaga non politis lah yang hadir.

Kamis, 10 April 2014

Demokrasi : Tak punya misi, populer pun jadi

Berbicara tentang pemilihan pemimpin, sejatinya pemimpin ialah yang dikenal masyarakat dan memiliki kapabilitas. Namun, bagaimana jika calon tak memiliki kapabilitas namun populer ? Dengan politik pencitraan semuanya bisa teratasi. Lihat saja, iklan politik banyak diputar dibeberapa stasiun TV. Bahkan, di sebuah stasiun televisi pernah ditayangkan acara reality show yang merekam aksi “blusukan” salah seorang calon presiden, hal tersebut demi meraih simpati rakyat dan mendongkrak popularitas sang calon. Popularitas seolah menjadi syarat utama bagi para calon presiden dan calon anggota legislatif. Terbukti, dalam pemilu 2009 popularitas semata mampu menghantarkan para calon ke posisi yang diharapkan. Urusan kapabilitas? Jarang menjadi sorotan.