Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Jumat, 08 Mei 2015

Berfikir Sejenak Tentang Kita

Kawan, mari kita berfikir sejenak tentang dunia ini. Aku sebelumnya tak pernah berfikir tentang hal ini. Aku hanya mengikuti arus, melihat sekitar dan mengiyakannya.  Tanpa akhirnya benar-benar berfikir secara mendalam.

Pernah kah kau berfikir ? Mengapa kini begitu menjamurnya para biduan yaang tak malu lagi bangga menampilkan dirinya di depan umum ? Padahal 14 Abad yang lalu , melalui ajaran islam yang mulia, Rasulullah telah memutus budaya jahiliyah tersebut dan memuliakan perempuan dengan segala hak dan kewajibannya .       

Pernahkah pula kau berfikir ? mengapa hari ini negeri – negeri muslim termasuk kedalam negeri-negeri miskin ? seperti ethiopia, sudan, pakistan , termasuk Indonesia ? . Padahal beberapa abad yang lalu, tanah itu hidup dalam kesejahteraan serta kemakmuran. Dan telah tertoreh oleh sejarah, bahwa  dahulu selama berabad-abad negeri tersebut dilingkupi dalam kesejahteran dibawah naungan Khilafah.

Pernahkah kau berfikir ? Mengapa sosok pemuda yang kau lihat selalu saja membuat onar, mulai dari aborsi, tawuran , narkoba,  menjadi begal , perampok dsb ? Padahal 14 abad yang lalu, pemuda justru adalah menjadi sosok yang didambakan oleh umat bukan sampah di masyarakat. Mereka menjadi ulama, dokter, pasukan jihad bahkan masuk dalam struktur pemerintahan. Luar biasa bukan ? Namun kenapa mereka berbeda ? Bukankah mereka juga sama-sama pemuda ? Bukankah usia mereka pun sama ? Bukankah mereka tela diberikan potensi yang sama oleh Allah SWT ?  Aku pun terus bertanyaa.. mengapa kondisinya berbeda ?


Aku pun berfikir. Di negeri kita  Indonesia. Kita memiliki Sumber Daya Alam yang begitu melimpah. Juga disertai dengan rakyat yang begitu banyak, dengan potensi dan kecerdasan mereka yang luar biasa. kami memiliki Intelektual yang banyak, Insinyur yang tak sedikit, serta para mahasiswa yang siap membangun negeri . Namun aku tak habis pikir.. mengapa sejak negeri ini merdeka hingga kini menghirup aroma reformasi, tetap saja negeri kita  dirundung oleh masalah, masalah dan masalah.

Pernah kah kau berfikir, saat para pemimpin kita tunduk untuk membuat UU asing dibawah tekanan PBB dan IMF, lalu apa bedanya dengan zaman kolonial dahulu ? Bukankah kaum pribumi bangsawan ada, namun tunduk di bawah ketiak belanda. Serupa bukan ? Hanya saja kini dibalut oleh hawa yang mereka sebut nafas kemerdekaan.  Belum lagi asing yang begitu mudahnya dan mulusnya mengambil sumber daya alam kita mulai dari minyak, batu bara , gas, timah dll. Apa bedanya dengan penjajahn dhulu yang juga mengeruk rempah-rempah dari kita ?

Aku pun berfikir, lantas apa gunanya kemerdekaan ini ? Apalah artinya merdeka, jikalah di kenyataan kita belum benar-benar merdeka. Toh kenyataanya kita masih tunduk.  Lalu seperti apakah yang dimaksud merdeka ? Seperti apakah kebangkitan itu ?


Kau tahu... ? Aku benar-benar memikirkannya. Tentang kita, Indonesia, dan kaum Muslim dunia. Aku benar-benar heran dengan keterpurukan dunia muslim. Apakah karena ‘kebetulan’ ? Atau memang ada hal yang ditinggalkan oleh kaum muslimin hingga menyebabkan keterpurukan ?

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabka  perbuatannya.
( TQS Al – A’raf : 96)

Simple. Jawabannya ada di ayat tersebut. Mungkin kau bertanya ? mengapa langsung menghubungkan ke agama ? Adakah kaitanya ? Bukankah kemunduran  akibat teknologi yang tak kita kuasai, pendidikan yang rusak dll ? Jawaban bukan itu sahabat. Melainkan karena kita selama ini telah berhukum dengan hukum buatan manusia bukan Allah. Sehingga wajar yang terjadi adalah kesengsaraan, sebab manusia itu lemah dan tak tau hakikat dirinya. Belum lagi ketika membuat hukum pasti akan sesuai dengan persepsinya masing-masing.

Kau tahu .. Allah telah menciptakan kita ( manusia )  juga seperangkat dengan aturan. Mulai dari aktifitas individu, bermasyarakat, hingga  bernegara juga diatur. Tak banyak yang tahu.. bahwa Islam ternyata mengatur bagaimana sistem ekonomi seharusnya, mata uang apa yang seharusnya berlaku, kemudian juga diatur tentang bagaimana pengelolaan sumber daya alam. Seperti salah satu hadis berikut.

                       “Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal, yaitu padang rumput, air dan api.




Sungguh Islam telah memiliki seperangkat aturan untuk berkehidupan manusia. Dan Allah pun telah menjanjikan hidup yang lapang tatkala menerapkan syariatnya. Lantas apa lagi yang kita tunggu  ?

“......Pada hari ini telah Ku- sempurnaka untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah  Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...” ( TQS Al-Maidah ayat 3)

Sungguh hari ini kita benar-benar di atur oleh hukum buatan manusia. Sudikah engkau di atur oleh manusia ? Atas nama kalimat “ permusyawaratan perwakilam” , sang wakil dengan bebasnya membuat hukum sesuai dengan Bossnya dan kepentingannya. Akankah kita masih mempercayainya ? Sungguh , aku sendiri tak sudi diatur olehnya apalagi masih mempercayainya meski pejabat diluar sana kata-katany orang-orang shalih nan pintar.

“dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. ( TQS : Al Maidah ayat 49)

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? ( TQS Al maidah ayat 50)

Sahabat, ayat ini benar-benar menguji seberapa patuh kita kepada Allah. Seberapa percaya kita pada agama Allah. Serta Seberapa tunduk tanpa alasan hati ini menghadap kepadanya. Maka tanyakanlah pada hati kita jika ktia tak takut tatkala hari ini kita mencampakan ayat-ayatnya .. Tenanglah, Islam pernah berjaya selama 14 abad dengan luas 2/3 dunia. Dimana masyarakatnya bukanlah masyarakat yang homogen melainkan dengan suku , ras, dan agama yang berbeda-beda. Oleh karena itu tak perlu ragu kawan... Islam  akan memuliakan kita.


Jadi... ayoo tunggu apa lagi. Mari kita bergerak bersama menuju perubahan ke arah Islam.   Bergerak ke masyarakat , serta menyadarkan akan urgensi penerapan syaria dalam naungan Khilafah. Saatnya kita mengabaikan perbedaan diantara kita, perbedaa suku, bangsa, harakah dsb serta bergerak bersama mewujudnya tegaknya syariah dalam naungan Khilafah. Sungguh itula sebaik-baiknya umat.. umat Muhammad yang menyeru kepada kebaikan.  

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (TQS Ali Imran : 110)
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" ( TQS : Al fushshilat 41 )

Kemudian akan ada Kekuasaan yang memaksa (diktator) (Mulkan Jabariyah), yang ada atas kehendak Allah. Kemudian Allah mengangkatnya, apabila Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang menempuh jejak Kenabian (Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.”  (HR Ahmad)

                                                          Wallahu’alam.  
                               Dari seorang yang fakir untuk saudaraku se-aqidah.




Bandung, 09 mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar