Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Minggu, 18 Januari 2015

Kuliah dan Ilmu

Alhamdulillaah ... akhirnya semester 3 sudah aku lewati dengan hasil yang sesuai usaha. Usaha gak tidur, sakit, begadang, mata sipit dll. Subhanallah di semester 3 ini, Allah memberi banyak sekali pelajaran hidup. Mulai dari di kehidupan ku, maupun ngambil pelajaran dari orang lain. Mungkin aku sekedar mau share  terkait dengan apa yang dulu pernah rasain .

Yang namanya kuliah itu gak semudah pas SMA dulu.Belajarnya pun kudu ekstra , harus sampai ajeg dan tidak bersisa satu pertanyaan pun. Coz, soal2 n tugas kuliah itu beda dengan sekolah, unpredictable, menyita waktu, pikiran dan tenaga. Aku yakin, apapun jurusannya pasti ngerasain kayak gitu. Nah yang kayak beginilah adaha sumber galaunya mahasiswa , dan dimulainya kekacauan dalam hidup mereka. (* yang gue liat gitu). Kalo semester 1 kayaknya sih belum mulai, tapi klo udah semester 2 ,3 dan seterusnya naahh eta tah. menurut pengamatan aku, di semester pertengahan gejala yang muncul ialah bolos kuliah, gak ngerjain tugas, tidur, cari pelarian hobby, galau mikirin nilai dan tugas yang g beres, dan ujung-ujungnya kalo ga bohongin ortu , yaa pengen nikah karena mikir itu adalah solusi. Okehh.. itu gubrak banget.


Intinya adalah, lo phobia banget yang namanya kuliah. Denger kata kuliah itu males banget, dan denger kata libur itu senengnya luar biasa.  But guys, disini kita ingin menyelesaikan masalah bukan ?Jadi sebetulnya simple sih kalo ketemu sama masalah kayak gitu. Itu semua bermula dari sini dan sini (*nunjuk hati dan otak). Udah simple aja. Cuma itu.

Kenapa aku bilang itu karena memang itulah yang mengendalikan diri kita.  kenapa gue bilang otak ? karena rasa benci, dll itu semua berasal dari fikiran kita. Misalny mikir “ iihh.. kok gue bego banget yaa.. udah ngerjain sekelilingan  nilainya masih ancur “ atau “ kayaknya gue salah jurusan nih... coba gue masuk jurusan itu.. pastikan gak kayak gini jadinya”. Atau bisa juga pikiran yang keliatan positif padahal negatif “ alaahh.. kan gue aktifis.. nyantai aja lah.. nilai pas2an juga gpp, yang penting llulus”. Nah.. itu dia pikiran kotor yang sebetulnya cenderung kita pelihara dan menghasilkan habits yang buruk juga. Walhasil.. kita pun terkukung di masalah itu.

Kadang juga, ada sebuah kondisi. Dimana kita menyadari bahawa diri kita bermasalah, namun kit seakan selalu terjebak oleh masalah itu dan bingung solusinya apa. Misal.. kita tahu bahwa saat kita males kuliah dan memutuskan bolos  sebenarnya itu perbuatan yang buruk, dan kita pun ingin keluar dari perilaku itu. Tapi mengapa rasanya suli unutk keluar dari perilaku demikian , dan akhirnya tetap pada masalah yang sama. Simple kok. Sahabat,  sebetulnya pada saat itu kamu sedang memenangkan egomu. Kamu tahu kamu bermasalah, tapi kamu memenangkan egomu untuk berdiam diri dari situ. Bukannya melawan rasa nyaman mu. Jadi jujurlah pada diri kita sendiri bahwa sebetulnya kita belum melakukan apa-apa. Pengakuan itu tidak akan mengubah hidup kita.

Yang kedua , adalah hati. Ya , hati. Sebab hati yang jauh dari Rabbnya. Adalah hati yang mudah untuk dibisikan rayuan setan. Hati yang jauh dari Allah, akan mudah untuk rapuh, galau, dan masuk pada jurang kemaksiatan. Maka sadarilah... ketika kita rapuh, galau, bimbang, bisa jadi itu hasil dari jauhnya ktia dari Allah.  Maka sebetulnya simple untuk mengatasinya, taqarrub ilallah lah.. insya Allah, sang pemilik hati ini kan tunjukan jalannya. Simple bukan ?

And the last, ada seseorang pernah nanya ke gue, gimana caranya supaya bisa belajar yang bener. Jawabannya simple , Cintai Ilmu. Kok cintai ilmu ? Iya karena kalo kita sudah mencintai ilmu Insya Allah  semua ilmu, sesusah apapun mata kuliah kita, segempor apapun ngerjain tugasnya .. kita akan tetap mencintainya. Karena kita mencintai ilmu karena Allah. Gimana cara menumbuhkannya ? Semua berasal dari sini ( nunjuk hati). Dari keimanan, dimana kita ingin dicintai oleh Allah karena ilmu kita. Bukankah Allah mencintai orang yang berilmu ?  Bukankah muslim yang berilmu lebih dicintai oleh Allah dibanding yang tidak. So, rakuslah dalam menuntut ilmu. Sebab.. untuk meraih akhirat seseorang butuh ilmu, dan untuk menggenggam dunia pun orang butuh ilmu. Maka gapailah ilmu setinggi-tinggi nya. Have a nica day !


*sorry kalo ni tulisan alurnya ga jelas. Cuma ingin share jadinya malah baragajul gini ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar