Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Selasa, 30 September 2014

Pergaulan Yang Baik



Tulisan ini aku recommend banget  bagi orang yang ngerasa jenuh banget sama pergaulan d kampus yang amburadul dan jauh dari Islam. Recomend banget, apalagi yang sampe nangis karena bingung harus buat apa n ga punya temen sepemikiran. As we know , kampus adalah tempat dimana semua jenis orang berkumpul. Mulai dari yang paling bejat ampe yang paling sholeh n unpredictable. Dan itu yang mmbuat, kampus menjadi sangat heterogen. Buat orang tertentu, justru keaneka ragaman itulah yang mmbuat mereka senang disana. Tapi bagi bberapa yang lain, melihat kondisi yang tidak ideal, pergaulan kacau balau, pragmatisme dimana2 serta sarat akan pemikiran asing.. mmbuat kita terkadang jenuh banget. Dan rasa pengen kluar dari itu semua. Merasa ?

Yup, kalo kita ingin menuruti hawa nafsu kita. Melihat interaksi perempuan laki2 kacau balau, aurat dimana-mana, pragmatisme luar biasa, jujur aku juga rasanya pengen banget kabur dari situ. Dan hanya dateng ke kampus kalo kuliah doang abis itu pergi n g bergaul. Malah .. abis dari kampus bawaannya kesel wae, dan pengen nangis karena ga ada temen yang klop n sepemikiran. 
 Tapi, barusan beberapa menit atau jam  sebelum aku nulis ini nemuin artikel d web Hizbut-tahrir.or.id <------ baik.="" et="" isinya="" nbsp="" p="" pergaulan="" recommended="" s="" see..="" tentang="" yang="" yng="">

"Di tengah-tengah masyarakat setidaknya ada tiga golongan manusia. Pertama: orang yang bergaul dengan baik di masyarakat dan sabar menghadapi keburukan mereka sehingga dia cenderung disukai oleh mereka. Kedua: orang yang buruk pergaulannya di masyarakat sehingga cenderung tidak disukai oleh mereka. Ketiga: orang yang enggan bergaul dengan masyarakat, baik karena niat baik (misal: menghindari ragam keburukan yang muncul di masyarakat), karena tak sabar menghadapi keburukan masyarakat ataupun sekadar karena rasa malas saja."

Dari ketiga itu yang manakah kita ? dan disini aku nemuin hadist yang keren banget.. dan buat aku sadar.. seperti apa harus berbuat di kampus kelak.
Seorang Muslim yang bergaul dengan baik di tengah masyarakat serta bersabar atas keburukan mereka adalah lebih baik daripada orang yang tidak bergaul dengan mereka dan tidak sabar dengan keburukan mereka.” (HR at-Tirmidzi).

“Seorang Mukmin yang bergaul dengan baik di tengah masyarakat dan bersabar atas keburukan mereka adalah lebih besar pahalanya daripada seorang Mukmin yang tidak bergaul dengan mereka dan tidak sabar atas keburukan mereka.” (HR Ibn Majah).

 “Ada tiga perkara yang jika ketiganya ada pada diri seseorang, ia berada dalam kedamaian: ilmu, yang dengan ilmu itu kebodohan orang bodoh bisa dihilangkan; akal, yang dengan akal itu orang bergaul secara baik dengan masyarakat; sikap wara’ yang bisa mencegah seseorang dari bermaksiat kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR Ibn Abi ad-Dunya’).

Rasulullah SAW bersabda, “Manakala Allah SWT mengumpulkan seluruh makhluk pada Hari Kiamat, seseorang menyeru, ‘Dimana pelaku keutamaan?’ Rasul bersabda, “Tiba-tiba sekelompok orang berdiri. Mereka lalu berjalan dan bergegas menuju surga. Malaikat lalu menyambut mereka. Mereka kemudian ditanya, ‘Siapa kalian ini?’ Mereka menjawab, ‘Kami adalah pelaku keutamaan itu.’ Mereka ditanya lagi, ‘Apa keutamaan kalian?’ Mereka menjawab, ‘Jika kami dizalimi, kami berusaha bersabar. Jika kami diperlakukan buruk, kami memohonkan ampunan bagi pelaku keburukan tersebut. Jika kami dikasari, kami berusaha tetap bersikap lembut terhadap orang yang mengasari kami.’ Selanjutnya dikatakan kepada mereka, ‘Masuklah kalian ke dalam surga sebagai balasan terbaik bagi para pelaku kebaikan.’” (HR Ibn Abi ad-Dunya’)

Subhanallah kan ? Rasanya abis baca hadist diatas itu, kayak abis ditusuk tusuk. Kalo kita nurutin hawa nafsu kita, pasti kita akn kabur, tapi rupanya ALLAH nyuruh kita untuk keep contact on them meski mungkin dalam lubuk hati yang paling dalam males banget. Ngena banget. Jujur, kadang aku sendiri lelah kalo ngeliat kondisi kampus, jengah, males bergaul, dan pengennya abis kuliah langsung aja balik . kalo di pikir2, ngapain coba habisin waktu bareng orang2 yang ngobrolin hal gak jelas n self-center, kayak misalnya ngomongin cowok, meratapi tugas, ngomongin dosen dll. Pengennya sih , balik ke kosan, ngerjain tugas, tidur, baca buku, atau blogging.  Tapi , rupanya seharusnya kita ga gitu.. Huuaa pengen nangis.  yaah.. intinya itu tantangan tersendiri bagi kita yang udah tau bagaimana kondisi seharusnya dengan Islam. Tugas kita hanyalah tetap mengayomi teman-teman , keep contact, gak mengeksklusifkan diri.. apa lagi judge mereka. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar