Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Senin, 18 Juni 2012

Dakwah bukan sekedar status!


Dulu ketika saya SD, saya punya seorang guru. Dari profesinya saja sudah guru, berarti bisa ditebak beliau suka mengajar. Namun anehnya, beliau jarang mengajar dan hanya memberikan tugas dan tugas kepada kami. Nah , menurut kalian apakah itu pantas disebut guru ?. Lain lagi cerita, ada seseorang yang dikenal sebagai dokter, namun anehnya ketika ia diminta untuk memeriksa dan mengobati pasiennya ia menolak dan tidak pernah mau. Apakah ia masih bisa kita sebut seorang dokter ? terus , adalagi nihh..  ada orang yang dia itu dikenal sebagai pengemban dakwah namun ia tak pernah berdakwah, jangankan mendakwahi orang lain, menjaga dirinya sendiri aja gak bisa. Kira – kira bisa kita sebut pengemban dakwah ?

Nah, guys. Didunia ini siapa sih yang gak mau punya pekerjaan yang keren , elegan dan menghasilkan uang banyak ? sama ! pasti semua orang mau. Contohnya, siapa sih yang gak mau jadi juragan emas yang kalo dia duduk duit tinggal ngalir aja. Hanya saja didunia ini, manusia hanya mau mendapat gelarnya saja tanpa mau bekerja sesuai dengan gelar yang dia punya. Nah, salah satu gelar yang paling kontrovesial ialah pengemban dakwah. Bagi seorang muslim, apalagi yang` sudah paham akan tujuan hidupnya. Status dan gelar pengemban dakwah merupakan status terkeren yang pernah ia punya. Kenapa ? Sudahlah dapet gaji dari ALLAH, bisa membuat orang jadi baik, terus kadang2 bisa dibilang orang alim lagi .. waaahh enak tuh kayaknya.! ^O^ /


Hmm, bicara soal pengemban dakwah emang gak ada habisnya. Mulai dari pahit manisnya, kecerdasannya, keuletannya, kesabarannya dll. Dan inilah yang membuat pengemban dakwah merupakan salah satu gelar yang keren bagi kalangan kita ( kalangan kafir nggak). N, gara2 itu banyak banget orang sekrang yang mempunyai gelar bukan gelar juga sih tapi dikenal alim dan pnegen ngedapetin profesi itu. Namun sayangnya, pengemban dakwah bukanlah seke. Ia dar profesi keren yang bisa didapetin dan dipegang gitu aja. Sebab, profesi pengemban dakwah berbeda dengan profesi lainnya. Ia gak akan dilbayar, malahan harus ngeluarin duit, harus rela ngasih apapun utnuk ISLAM, berjiwa survivor, rela jiwanya dioperasi alias fermak sana sini. N sbetulnya kalo kta pkir2 lagi, berat lohh jadi pengemban dakwah itu. Sebab, selain butuh pengorbanan amanahnya banyak men gak Cuma ngurusin 1 atau 2 orang tapi juga berjuta2 orang. Maakanya nih peri cantik juga bingung, kalo ngelihat di TV, ngaku2 jadi ustad or  pengemban dakwah tapi konstribusi ke masyarakat nya  sedikit.

Padahal, inget ! pengemban dakwah bukanlah sekedar status yang bisa kita banggakan. Pengemban dakwah sangat berbeda denga profesi tuan tanah. Yaang meskipun ia gak kerja pun tetep di nilai tuan tanah.  Nah, pengemban dakwah gak kayak gitu. Profesi pengemban dakwah itu butuh kerja nyata, tanpa kerja nyata maka gelar profesi ia akan luntur. Mungkin ia ngaku pengemban dakwah, tapi kenyatanya ia gak pernah dakwah ,, yaaa gak jadi deh pengemban dakwah. Atau, dari perawaknnya ia mungkin gak keliatan sebagai pengemban dakwah. Celana jeans,koas oblong, rambut klimis, parfum yang 10.000 an.  Namun ternyata, gerak dakwah nya aktif, sensitifitas akan maksiatnya tajam, tegas and pntang putus asa bisa aja kita kategorikan sebgai pengemban dakwah lho! Ya gak ?.

So, peri cantik yakin. Yang lagi baca rtikel peri catik sholih sholehah dan pengemban dakwah semua kan? So, sekarang buktikan hal itu, jangan cuma dimulut aja !tapi buktikan bahwa gerak dakwah remaja bisa aktif dan mampu mengubah pemikiran remaja hanya dalam waktu dekat. Semanggaatt caiyooo! Peri cantik tunggu ya..? [15.30 @ Six sense. There is my friend beside me]

2 komentar: