Sekali lagi saya nyolong dari orang lain.. mudah-mudahan lebih kebayang :)
Alkisah, disuatu pengadilan massal yang anti korupsi, anti kolusi, dan anti gratifikasi.
HAKIM : ”Hai Fulan, kenapa anda minum minuman keras, bukankah itu perbuatan dosa dan maksiat?”
PEMABOK : ”Betul pak Hakim, saya bersalah. Tapi bukankah saya hanya bisa mabok kalau ada yang menjual minuman keras itu?”
HAKIM : ”Hai kamu pedagang miras, kenapa kamu menjual minuman keras?, bukankah menjual miras itu perbuatan dosa dan maksiyat?”
Tifa at-Taqiya ...
Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..
Selasa, 08 Juli 2014
President Election
Semoga tulisan yang satu ini gak kadaluarsa. Karena pemikiran untuk kebangkitan gak kan kadaluarsa.
Menjelang pemilihan
presiden kali ini semakin panas. Menjelang hari H, kampanye bukan dilakukan
oleh timses presiden tapi sama pendukungnya yang entah kadang pake logika aneh.
Bawa-bawa dalil. Dll. Padahal sejatinya ketika kita memilih pemimpin , yuu kembalikan
lagi pada standar hukum syara’, sperti apa syaranya, siapa yang harus kita
pilih sekaligus sistem apa yang wajib kita pakai.
Beberapa momen di kampus,
sempet denger ocehan para mahasiswa.
X: “ Mau milih ga ?”
Y : Enggak tau..euy ..
Ada juga z : Gimana milih
no berapa ?. Udah istikhoroh belum “
Y : saya mah milih *
tuuuut* yang penting gak golput.
Kamis, 03 Juli 2014
Pemikiran
Sakit hati. Sakit hati. Sakit hati. Sakit hati. Sakit hati.
Ya.. aku yakin semua pernah sakit hati. Entah karena perkataan, perbuatan atau diamnya orang seseorang. Memang diri ini kadang tak bia berfikir logis , hingga amarah memuncak. Dan nafsulah yang menguasai diri ini. Namun, seseorang pernah berkata yang membuatku tertegun, kurang lebih begini " bertindaklah melalui pemikiran , bukan perasaan"
Ya , akhirnya aku mengerti. Ketika seseorang semata-mata bertindak mengikuti perasaannya. Maka yang ada, tingkah lakunya pun tidak akan berstandar pada hukum syara. Melainkan hawa nafsu dan ego semata. Siapa di dunia ini yang tidak ingin melampiaskan marahnya ? Siapa pula yang selalu ingin menyimpan rasa cintanya ? Siapa juga di dunia ini ingin terus mengalah ? Tidak ada. Namun disitulah letak kemenangan kita. Disaat mampu mengontrol diri ini secara jernis dan dewasa.
Ya.. aku yakin semua pernah sakit hati. Entah karena perkataan, perbuatan atau diamnya orang seseorang. Memang diri ini kadang tak bia berfikir logis , hingga amarah memuncak. Dan nafsulah yang menguasai diri ini. Namun, seseorang pernah berkata yang membuatku tertegun, kurang lebih begini " bertindaklah melalui pemikiran , bukan perasaan"
Ya , akhirnya aku mengerti. Ketika seseorang semata-mata bertindak mengikuti perasaannya. Maka yang ada, tingkah lakunya pun tidak akan berstandar pada hukum syara. Melainkan hawa nafsu dan ego semata. Siapa di dunia ini yang tidak ingin melampiaskan marahnya ? Siapa pula yang selalu ingin menyimpan rasa cintanya ? Siapa juga di dunia ini ingin terus mengalah ? Tidak ada. Namun disitulah letak kemenangan kita. Disaat mampu mengontrol diri ini secara jernis dan dewasa.
Selasa, 01 Juli 2014
Kisah Pohon Apel
Satu lagi.. saya dapet tulisan bagus. Setelah mengubek ngubek artikel di laptop. Semoga bermanfaat
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon
apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu
setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,
tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat
mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil
itu. Waktu terus berlalu.
Children
Seseorang pernah bilang ,
“ bagi anak kecil , bahagia itu sederhana”. Aku tertegun. Hmm.. ternyata bener.
Pernah liat anak kecil kan ? Bagi mereka , bahagia itu simple.
Cukup mandi bola , mereka
bahagianya luar biasa. Cukup makan permen yang iklannya ada di tv, mereka sudah
bahagia. Cukup diajak jalan-jalan naik sepeda ke luar, mereka sudah bahagia.
Hanya dengan bermain dengan boneka nya... mereka sudah tersenyum lebar dan
tertawa dengan riang. Ya... bahagianya melihat mereka bahagia.
Titik Terlemah
Sperti biasa agenda rutin saya ialah ngecek info di jejaring sosial. Eh ada tulisan salah seorang teman. Sebetulnya udah sering ngeliat tulisan ini. But, entah kenapa jadi jleb.. beda saat baca yang lain.
"ngatlah nak... Allah selalu menguji kita di titik-titik terlemah dalam diri kita..
jika kelemahanmu adalah mudah tersinggung,maka Allah akan mempertemukanmu dengan orang-orang yang mudah membuatmu tersinggung,
jika kelemahanmu adalah kesombongan,maka Allah akan mengujimu dengan perkara-perkara yang semakin menjadikanmu sombong..
begitu seterusnya nak,Allah tidak akan menguji dalam tataran kekuatanmu, Allah akan tetap mengujimu di titik-titik terlemahmu sampai kau mampu melewati ujianNya dan naik kelas ke level selanjutnya..
#halqahkecilsemalam"
"ngatlah nak... Allah selalu menguji kita di titik-titik terlemah dalam diri kita..
jika kelemahanmu adalah mudah tersinggung,maka Allah akan mempertemukanmu dengan orang-orang yang mudah membuatmu tersinggung,
jika kelemahanmu adalah kesombongan,maka Allah akan mengujimu dengan perkara-perkara yang semakin menjadikanmu sombong..
begitu seterusnya nak,Allah tidak akan menguji dalam tataran kekuatanmu, Allah akan tetap mengujimu di titik-titik terlemahmu sampai kau mampu melewati ujianNya dan naik kelas ke level selanjutnya..
#halqahkecilsemalam"
Langganan:
Postingan (Atom)