Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Senin, 17 Maret 2014

Pemilu, untuk Indonesia lebih baik ?



Pemilu tinggal menunggu hari. 9 april nanti akan digelar sebuah hajatan akbar demokrasi yang memakan biaya tidak sedikit. Berbagai tim sukses dan juru kampanye partai semakin gencar berpromosi, menawarkan janji manis perubahan untuk Indonesia lebih baik. Pertanyaannya, benarkan pemilu akan membawa perubahan ditengah-tengah masyarakat ?

Selama 65 tahun Indonesia merdeka, Negeri ini telah mengadakan pemilu sebanyak kurang lebih 10 kali dan  berganti pemimpin dan rezim sebanyak 6 kali. Namun selama itu pula, tak ada perubahan yang berarti.  Bukannya menuju kesejahteraan,  justru semakin lama rakyat semakin menderita menanggung beban yang semakin berat. Lihat saja saat mulai SBY berkuasa,  posisi utang sebesar Rp.1.300 trilyun dan hingga tahun 2013 posisi utang naik hingga sebesar Rp 2.371,39 trilyun. 


Hal ini menunjukkan bahwa pemilu tidak efektif untuk membawa perubahan di negeri ini.Ketidak efektifan pemilu dalam perubahan Indonesia bukanlah tanpa alasannya. Yang Pertama adalah permasalahan Indonesia bukanlah sekedar buruknya atau tidak amanahnya pemimpin.  Namun , sudah sampai taraf sistem. Dengan demikian, pergantian rezim saja bukanlah solusi. Kedua, adanya ilusi slogan “ dari rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat”. Jika memang murni keinginan rakyat, bukankah rakyat menginginkan kesejahteraan ? Namun nyatanya, oleh para wakil rakyat (yang notabene dipilih rakyat dalam pemilu) harta negeri “diberikan” pada pihak swasta dan asing . Rakyat pun dipaksa membayar pajak demi menghidupi dirinya sendiri. Oleh karena itu yang sebenarnya terjadi adalah “ Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk korporat”. 

Dengan demikian, akar permasalah Indonesia adalah sistem demokrasi yang rusak. Lantas cukupkah hanya dengan pemilu permasalahan negeri ini tuntas ? Tentu tidak. Sebaik apapun pemimpin dalam sistem rusak tidak akan menyelesaikan permasalahan. Selama negeri ini diatur oleh hukum buatan manusia, maka perubahan tidak akan muncul. Maka hal utama yang harus dilakukan ialah mengganti sistem demokrasi saat ini dengan sistem terbaik.  Sistem yang telah terbukti baik historis maupun empiris mampu membawa manusia menuju kebangkitan.  Tiada lain ialah sistem Islam. Sistem yang semata-mata mengacu pada Al-khalik , bukan pada kehendak manusia yang penuh dengan kepentingan. Sistem yang telah terbukti dalam sejarah selama  14 abad mampu membawa peradaban manusia dari peradaban terendah hingga kegemilangan luar biasa. Sistem kondusif bagi para pemimpin yang amanah, adil dan terpercaya. Maka tidak ada kata lain, solusi utama perubahan Indonesia hanya mengganti sistem di negeri ini. Yaitu mengganti demokrasi dengan sistem Islam. Wallahu ‘alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar