Pemilu tinggal menunggu hari. 9
april nanti akan digelar sebuah hajatan akbar demokrasi yang memakan biaya
tidak sedikit. Berbagai tim sukses dan juru kampanye partai semakin gencar
berpromosi, menawarkan janji manis perubahan untuk Indonesia lebih baik. Pertanyaannya,
benarkan pemilu akan membawa perubahan ditengah-tengah masyarakat ?
Selama 65 tahun Indonesia
merdeka, Negeri ini telah mengadakan pemilu sebanyak kurang lebih 10 kali
dan berganti pemimpin dan rezim sebanyak
6 kali. Namun selama itu pula, tak ada perubahan yang
berarti. Bukannya menuju kesejahteraan, justru semakin lama rakyat semakin
menderita menanggung beban yang semakin berat. Lihat
saja saat mulai SBY berkuasa, posisi utang sebesar Rp.1.300 trilyun dan
hingga tahun 2013 posisi utang naik hingga sebesar Rp 2.371,39 trilyun.
Hal ini menunjukkan bahwa pemilu tidak efektif untuk membawa perubahan
di negeri ini.Ketidak efektifan pemilu dalam perubahan Indonesia bukanlah tanpa
alasannya. Yang Pertama adalah permasalahan
Indonesia bukanlah sekedar buruknya atau tidak amanahnya pemimpin. Namun , sudah sampai taraf sistem. Dengan
demikian, pergantian rezim saja bukanlah solusi. Kedua, adanya ilusi slogan “ dari
rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat”. Jika memang murni keinginan rakyat,
bukankah rakyat menginginkan kesejahteraan ? Namun nyatanya, oleh para wakil
rakyat (yang notabene dipilih rakyat dalam pemilu) harta negeri “diberikan”
pada pihak swasta dan asing . Rakyat pun dipaksa membayar pajak demi menghidupi
dirinya sendiri. Oleh karena itu yang sebenarnya terjadi adalah “ Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk korporat”.
Dengan demikian, akar permasalah Indonesia adalah sistem demokrasi yang
rusak. Lantas cukupkah hanya dengan pemilu permasalahan negeri ini tuntas ? Tentu
tidak. Sebaik apapun pemimpin dalam sistem rusak tidak akan menyelesaikan
permasalahan. Selama negeri ini diatur oleh hukum buatan manusia, maka
perubahan tidak akan muncul. Maka hal utama yang harus dilakukan ialah
mengganti sistem demokrasi saat ini dengan sistem terbaik. Sistem yang telah terbukti baik historis
maupun empiris mampu membawa manusia menuju kebangkitan. Tiada lain ialah sistem Islam. Sistem yang
semata-mata mengacu pada Al-khalik , bukan pada kehendak manusia yang penuh
dengan kepentingan. Sistem yang telah terbukti dalam sejarah selama 14 abad mampu membawa peradaban manusia dari
peradaban terendah hingga kegemilangan luar biasa. Sistem kondusif bagi para
pemimpin yang amanah, adil dan terpercaya. Maka tidak ada kata lain, solusi
utama perubahan Indonesia hanya mengganti sistem di negeri ini. Yaitu mengganti
demokrasi dengan sistem Islam. Wallahu ‘alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar