Suatu hari saat si bejo pulang dari narik becak. Tiba - tiba, becaknya kelabasan saat melewati
turunan dan menabrak warteg mbok inah. Gubraaakk!! Prangg.. kontreengg!!
Sesosok ibu2 berwajah garong pun keluar.. dengan daster rombeng di bagian ketek
dan sendal jepit 6000-an, ia datang untuk menyembur bejo dengan layanan sembur
gratiss. Dan suara nyaring itu tak dapat terelakan lagi (dramatis ceritanya),,”
huaaaaaa.. dagangaaannn kuUU!!!. Bejooooo! Huhhh dasar jelek... udah item, gigi
tonggoss, tukang becakkk.. kissmiiinn, rambut kriting (?), iduupp lagiii!”.
Braaakkk bantingan pintu pun membuat kalimat itu menjadi lengkap. Hati bejo
hancur. Setelah itu bejo hanya bisa meratapi nasibnyaa.. hiks hiks kasian dia.
Peri cantik yang baik hati pun tak tega melihat bejo. Akhirnya peri cantik pun
menghampiri bejoo.
“ bejoooo.. jangan sedihh.. peri bisa merasakan
perasaannmu.”
“ ahh apaan.. kamu kan peri cantik bukan peri jelekk.. hiks
hikss”. Si bejo malah tambah murung, tuuh giginya tambah maju aja. i
“ aduuuhh.. jangan tanyain peri dong, tanyain ama penulisnya
dongg.. kan dia yang bikin peri cantikk.. eh,bejo mau kamu meratapi juga.. muka
kamu gak bakalan berubah,,mending ikut peri aja!”
“Kemana ?” .mukanya mengharap layaknya akan diajak ke salon
oplas.
“ pokokknya, ikut aja deh” aku pun sebagai peri meyakinkan.
Ia pun mengangguk dengan sejuta harapan.” Aduhh.. takut jadi php (pemberi harapan palsu)!”batin ku.