Saya teringat dengan salah satu pesan di media sosial yang
saya dapat. Kalo tidak salah dari guru saya.
“ Jika kamu tergerak
untuk bermimpi sesuatu tandanya Allah sudah menyiapkan jawaban atas mimpimu”.
Seketika saya pun bangkit entah kenapa hormone adrenalin meningkat dan
endorphin dihasilkan dari sel-sel tubuh. Menstimulasi rasa bahagia dalam diri
saya dan semangat optimis menggapai apa yang saya inginkan. Beberapa minggu
kemudian saya merasa Allah memang menjawab berbagai impian saya. Bukan dengan
mewujudkannya, namun memberikan saya peluang untuk mewujudkannya.
Sebagai contoh, saya ingin sekali menjadi penulis. Ya, ingin
sekali. Meski saya terkadang harus bertanya ulang, benarkah demikian. Karena
kesungguhan saya menuju sana masih ‘anget-anget
tai kotok’ alias semangat jika diingatkan namun lalai jika sudah ada
kesibukan lain. Nah singkat cerita , Allah tak sengaja memperlihatkan saya
oprec contributor sebuah media online Islam. Saya pun coba untuk ikut
Alhamdulillah, dan sangat tak terduga di
tulisan pertama itu, tulisan saya dimandatkan sebagai tulisan terbaik. Padahal
saat menulis saya benar-benar tidak yakin apakah lolos sebagai contributor,
karena konten tulisan saya yang agak keras dan menohok. Dan luar biasa, setelah
bergabung dengan tim saya banyak mendapatkan ilmu terkait tulis menulis. Dan
khususnya mengetahui apa kelemahan tulisan saya. Masya Allah.. luar biasa Allah
yang membuat scenario hebat. Memang Allah tak membuat saya langsung menjadi
penulis. Namun scenario Allah yang membuat dengan mempertemukan saya dengan
orang-orang hebat.
Saya pun baru benar-benar menyadari inilah yang disebut
sebagai rahmat. Sebuah kasih sayang Nyata yang Allah berikan kepada hambaNya. Cinta
Allah tiada duanya dan benar-benar mendidik. Terkadang kita sebagai manusia
terlalu terburu-buru untuk menunggu pengabulan doa kita. Kita tak cukup sabar
menunggu jawaban darinya. Kita pun tak sepenuhnya tawakkal bahwa Allah adalah
sang pengatur yang luar biasa. Bayangkan alam semesta dan isinya saja Allah
atur dengan luar biasa hebatnya, apalagi kehidupan kita ? Bukankah Allah pun
telah memberikan janji bahwa Allah akan menolong orang yang menolong agama
Allah ?
“Maka nikmat tuhanmu manakah yang kamu dustakan ?”. Saya
yakin setiap orang memiliki cerita mereka sendiri-sendiri dalam memaknai peran
Allah dalam kehidupan kita. Tinggal kita mau untuk peka memaknai itu semua,
atau cuek dan masih beranggapan bahwa Allah tak peduli dengan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar