Liburan dirumah sejujurnya sangatlah membosankan. Hanya diam
saja, paling banter mengerjakan pekerjaan rumah dan menonton TV. Sesekali
menulis dan membaca buku. Untuk membunuh kebosanan, saya pun membuka handphone
barangkali ada yang bisa diajak chatting. Tertujulah saya dengan salah satu
kontak . Yaitu guru saya SMA. Beliau adalah salah satu guru inspiratif saya
sekaligus orang yang bisa meramal saya kiranya. And she know me so well. Saya
pun menanyakan bagaimana keberangkatannya besok. Ya, karena beliau besok akan
ke Australia. For what ? Untuk menyusul suaminya. Karena suaminya berada di
Australia dan sedang melanjutkan sekolah disana. Kami berbincang tak banyak
namun isinya yang penuh makna.
Tifa at-Taqiya ...
Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..
Rabu, 20 Januari 2016
Kamis, 14 Januari 2016
Labuan Pemimpi
Disetiap Labuan pemimpi pasti akan ada pengungsi yang
menumpang
Saya tidak tahu apakah kalimat itu bisa merepresentasikan
apa yang ingin saya share kali ini.
Seorang muslim sejati. Ya, hidupnya bukanlah seperti air
mengalir disungai yang menunggu sampai di muara dan bertemu lautan. Tidak.
Hidup seorang muslim itu adalah seperti seorang pengembara. Ia tidak terlena
dengan perjalanan namun tidak pula sekedarnya dalam melewati suatu daerah.
Pengembara ini berbeda dengan pengembara biasa. Disetiap wilayah yang ia lewati
ia akan mengambil banyak hikmah tersirat, serta menjadikanya pelajaran besar di
Labuan selanjutnya.
Inilah kita yang mengaku sebagai seorang muslim. Meski kita
tahu bahwa simpangan terakhir adalah akhirat. Namun tetap saja kita memiliki
kendali akan cerita perjalanan seperti apa yang hendak kita ajukan kepada Sang
Rabb. Untuk itulah kita butuh mimpi. Sebuah rencana besar perjalanan seperti
apa yang akan kita lakukan. Bermimpi itu sangatlah mudah kawan. Sangat mudah.
Bagaimana tidak ? Kau hanya perlu mengarang seperti apa kau dimasa depan dan
tentukan langkahmu menuju kesana . Mudah bukan ?
Langganan:
Postingan (Atom)