Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Rabu, 20 Januari 2016

Dunia hanya permainan

Liburan dirumah sejujurnya sangatlah membosankan. Hanya diam saja, paling banter mengerjakan pekerjaan rumah dan menonton TV. Sesekali menulis dan membaca buku. Untuk membunuh kebosanan, saya pun membuka handphone barangkali ada yang bisa diajak chatting. Tertujulah saya dengan salah satu kontak . Yaitu guru saya SMA. Beliau adalah salah satu guru inspiratif saya sekaligus orang yang bisa meramal saya kiranya. And she know me so well. Saya pun menanyakan bagaimana keberangkatannya besok. Ya, karena beliau besok akan ke Australia. For what ? Untuk menyusul suaminya. Karena suaminya berada di Australia dan sedang melanjutkan sekolah disana. Kami berbincang tak banyak namun isinya yang penuh makna.

Cerita hidup beliau mengagumkan. Tak ada yang menyangka beliau akan menikah dengan suaminya yang sekarang. Padahal beliau hanya bertemu dengan suaminya sekilas di Australia saat mengantarkan anak didiknya yang notabenenya adik kelas saya studi kepemimpinan di Australia. Singkat cerita mereka dipertemukan oleh perantara dan menikah. Just it ! Very simple.. but very awesome. You can found many miracles in our life. How Allah put us in great Story  that we can’t guess before. Tapi diakhir kemudian beliau menegaskan bahwasannya cerita hidup kita akan mengarah ke satu titik pada akhirnya. Apa itu ? KEMATIAN. Sebagus apapun cerita kehidupan kita yang telah Allah desainkan, tetap saja semua mengarah kepada kematian. Terkadang rizki berlimpah membuat kita terlena dan lupa akan hakikat hidup

Sekali lagi, kematian. Tinggal kita saat ini menjadikan setiap perjalan kehidupan kita yang menuju kematian itu benar-benar bermakna atau tidak. Apakah dijalani sekedarnya, atau memang setiap detiknya kita lakukan yang terbaik dihadapanNya. Jika kita tak waras, salah salah kita bisa punya banyak ambisi gila. Merasa hidup kita panjang lalu berangan-angan yang tinggi dan melangit. Padahal kematian itu sangatlah dekat. Ya, dekat sekali. Tak ada yang tahu kapan kita meninggal. Tak ada yang tahu apa yang terjadi besok. Tak ada yang tahu ujian apa besok yang akan menimpa kita. Taka da yang tahu pula rizki apa yang Allah berikan pada kita esok. Uang kah ? Ilmu baru kah  ? atau Jodoh ? No one knows.

So, the most important point that I want to warn is The World is just a game. Dunia hanya permainan. Yes permainan. Semengagumkan apapun cerita hidup kita di dunia ini. Yes.. itu hanya permainan yang Allah buat untuk. Jika selama ini rencana Allah sangatlah bagus dan menyenangkan buat kita.. ingat ! itu hanya titipan dan permainan . Bukan kehidupan selamanya. So, If we are too happy and dream high about the world. I warn you to wake up now ! Yes, Indeed Allah SWT ask us too get dunia and Akhirat both at same time. But, sometimes we forget.

Ada sebuah cerita di kampus saya. Seorang mahasiwi jurusan kimia UPI. Seminggu lagi beliau akan sidang skripsi ceritanya. Menyenangkan bukan ? Hari yang ditunggu-tunggu setelah berlelah-lelah ria melakukan penelitian dsb. Di suatu hari, beliau bangun shalat subuh kesiangan. Ia pun bergegas kekamar mandi. Namun sebagaimana kosan dengan banyak penghuni, kamar mandi yang diidamkan ternyata diisi oleh orang. Kemudian ia pun mengetuk sang penghuni kamar mandi. Rupanya yang didalam sedang mandi ( kalo ga salah). Ia pun menunggu akhirnya disofa dan duduk. Cerita yang didalam kamar mandi pun telah selesai mandi.. dan keluar. Ia pun melihat temannya tadi duduk di shofa sambil tertidur. Dan tahu kelanjutannya ? Ternyata ia sudah meninggal. Miris bukan ?

Baru beberapa menit yang lalu mengetuk pintu ingin shalat subuh, namun beberapa menit kemudian meninggal dunia. Sungguh kita tak pernah tahu amal manakah yang akan diterima oleh Allah. Amal manakah yang akan membawa kita syurga. Maka jika kita hari ini masih tenggelam pada ambisi gila kita dan lupa bahwa masih banyak amanah dalam diri yang belum tertunaikan. Predikat apa lagi yang lebih pantas untuk kita jika bukan termasuk orang yang merugi  ?


Semoga kita termasuk orang-orang yang Allah selamatkan dan bukakan hatinya sebelum datanngya pemutus segaa nikmat yaitu kematian. Dan semoga Allah kuatkan iman kita dan teguhkan kita dalan jalan mahabbahnya. Amiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar