Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Rabu, 13 Agustus 2014

Citra Diri



Citra diri. Bagi sebagian orang, ini adalah hal yang sangat penting dalam diri mereka. Hingga citra diri harus dibanguns sedemikian rupa agar semua orang kagum padanya. Ya.Sudah merupakan hal yang wajar kita ingin selalu dianggap baik oleh semua orang. Wajar jika diri ini ingin diperlakukan dengan hormat, penuh dengan rasa sungkan dan kagum oleh semua orang. Ya. Itu adalah wajar. Dan hampir semua orang ingin diperlakukan seperti itu.
 
Namun . rupanya terkadang diri kita tak sadar, bahwa dalam diri kita yang terdapat gharizah baqa’ di dalamnya sering kali terdapat jebakan Syaitan. Ya Syaitan. Yang selalu membisiki hati ini untuk memakai topeng
pada semua orang . Sering kali diri ini dipenuhi dengan rasa riya’. Memamerkan aktifitas kebaikan kepada semua orang. Baik secara langsung bahkan kini merambat ke media sosial.


Ada juga yang berpakaian dengan kesombongan. Memiliki ilmu tinggi adalah sebuah hal yang wajib dicita-citakan oleh semua kaum muslimin. Namun , adanya ilmu dan pengalaman yang berbeda dalam diri kita lantas tidak menjadikan  diri  ini merasa sombong. Ingat, sombong sangatlah sulit untuk dideteksi. Terkadang merasa hati ini baik-baik saja, namun rupanya tak sadar bahwa hati ini terasuki penyakit hati.

Belum lagi diri ini yang senantiasa berbicara dan mengajak yang lain pada kebaikan namun tak pernah dilaksanakan. Berdakwah agar terlihat baik. Menulis agar terlihat bergerak.  Tak takutkah kita pada surat Asshaff ayat 2-3 . Tak lupa pula kala diri tak jarang berperilaku tak biasa. Berbicara dibuat-buat. Menulis dengan berharap. Serta perilaku tak pantas yang harusnya dihindari oleh pribadi  yang berharap cinta dari RabbNya. Lantas jika diri ini dipenuhi dengan penyakit hati. Apa yang hendak dibawa ke hadapan Allah pada saat di yaumil akhir kelak  ? Sanggupkah kita saat Allah menolak mentah-mentah seluruh amal baik yang telah kita tabung sekian lama hanya karena setitik penyakit hati ?

Mari kita bermuhasabah diri. Saya pun menulis ini sebari  mencambuk dari karena sering berperilaku tak terpuji.  Semoga Allah memudahkan kita menuju pribadi yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar