Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Rabu, 12 Februari 2014

Nafaits Tsamarat #2

#1 Untuk Ketaatan atau Kemaksiatan


قال الحسن البصري رحمه الله: ما نظرت ببصري ولا نطقت بلساني ولا بطشت بيدي ولا نهضت على قدمي حتى أنظر أعلى طاعة أو على معصية؟ فإن كانت طاعة تقدمت، وإن كانت معصية تأخرت.
Hasan al-Bashri rahimahullah berkata: “Aku tidak melihat dengan mataku, aku tidak berbicara dengan lisanku, aku tidak memukul dengan tanganku, dan aku tidak bangkit dengan kedua kakiku, sehingga aku melihat apakah itu untuk ketaatan atau kemaksiatan? Jika itu untuk ketaatan, maka aku lakukan; sebaliknya jika itu untuk kemaksiatan, maka aku tangguhkan.”


#2 Di Antara Nasihat Emas Ibnu Qayyim rahimahullah


Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
  • Setiap hamba (manusia) memiliki tabir—yang menutupi hubungan—antara dirinya dengan Allah, serta memiliki tabir—yang menutupi hubungan—antara dirinya dengan sesama manusia. Barangsiapa yang telah membuka tabir, yang menutupi hubungan antara dirinya dengan Allah, maka telah terbuka pula tabir yang menutupi hunungan antara dirinya dengan sesama manusia.
  • Setiap hamba (manusia) memiliki Tuhan dimana ia akan menjumpai-Nya, dan memiliki rumah dimana ia akan tinggal di dalamnya. Untuk itu, ia harus meminta ridha Tuhannya sebelum menemui-Nya, dan menyiapkan rumahnya sebelum ia pindah ke sana.
  • Menyia-nyiakan waktu lebih buruk daripada kematian. Sebab menyia-nyiakan waktu akan memutus hubungan kamu dengan Allah dan kehidupan akhirat, sementara kematian akan memutuskan hubungan kamu dengan dunia dan para penghuninya.
  • Keuntungan terbesar di dunia adalah ketika kamu menyibukkan diri sepanjang waktu dengan sesuatu yang lebih utama dan lebih bermanfaat terkait hasil yang akan diperolehnya.
  • Bagaimana mungkin menjadi orang yang berakal, yaitu orang yang menjual surga dengan kenikmatan syahwat yang hanya berlangsung sesaat.
  • Seorang Alim keluar ke dunia, dan ia tidak akan menghabiskan keperluannya—hingga melupakan—dua hal: menangisi dirinya sendiri, dan memuji Tuhannya.
  • Jika seorang manusia takut pada manusia, maka ia akan menjauh dan lari darinya. Sebaliknya, jika seorang manusia takut pada Allah, maka ia menjadi taat dan mendekat pada-Nya.
  • Sekiranya ilmu itu bermanfaat tanpa amal, niscaya Allah tidak mencela orang-orang alim dari kalangan Ahlulkitab. Dan sekiranya amal itu bermanfaat tanpa keikhlasan, niscaya Allah tidak mencela orang-orang munafik.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 3/12/2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar