Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Jumat, 02 Agustus 2013

Cerminan siapa kita

Sebuah renungan buat kita semua. Point-point ini aku dapet dari salah satu artikel yang dibuat oleh ust. Felix Siauw. Benar-benar jleb!. Apalgi buat kita yang ngaku-ngaku jadi pengembang dakwah dan punya banyak mimpi.

01. apa yang sehari-hari kita lakukan yang paling lama | maka itulah yang jadi cerminan siapa diri kita
 
02. jadi seseorang baru dikatakan sebagai seorang penulis | apabila waktu sehari-harinya paling lama untuk menulis
 
03. seseorang juga dikatakan sebagai orang Muslim | apabila sehari-harinya standarnya halal-haram
 
04. juga dapat dikatakan sebagai ibu dari anak-anaknya | jika dia alokasikan waktu terbanyak dan terbaik buat anak-anaknya
 
05. jadi kita dibentuk dari apa yang sehari-hari kita lakukan | bagaimana jika seseorang ingin menjadi yang dia inginkan?
 
06. kita tinggal pilih salah satu keahlian yang kita mau | dan habiskan sebagian besar waktu sehari-hari disitu
 
07. caranya mudah | menjalaninya susah
 
08. misalnya bila kita menginginkan jadi penulis | artinya sehari-harinya harus banyak menulis

09. bagaimana sebuah karya tulis bisa dihasilkan | sementara hari-harinya diisi permainan
 
 10. bila kita benar-benar menginginkan jadi pengusaha | pastikan bidang itu kita bergelut sehari-harinya
 
11. artinya temanmu harus banyak pengusaha | dan kebanyakan waktumu untuk lakukan usaha   

12. bagaimana bila ada seseorang inginkan sesuatu | namun tidak mau habiskan sehari-harinya banyak disitu?
 
13. dialah orang tak serius lagi tak bersungguh | yang hanya bicara tanpa mau konsekuensi yang susah
 
14. bagai ingin menaklukkan gunung menyeberangi samudera | tapi tak mau melakukan langkah apapun yang nyata
 
15. "tapi kan..?" | SSST! kata tapi takkan membawamu kemana-mana | jangan banyak alasan
 
16. seumur-umur dunia orang banyak alasan | tiada akan pernah mendapatkan penghargaan
 
17. siapakah yang mendapakan penghargaan? | yang punya keterbatasan dan tak banyak alasan
 
18. jadi apakah pantas seseorang dikatakan penulis | apabila waktu dan pikirannya habis untuk selain menulis?
 
19. apakah seseorang dikatakan serius ingin menikah | sementara aktivitasnya pacaran dan penuh maksiat musibah?‎#UdahPutusinAja
20. ada pula wanita yang ingin dipanggil sebagai ibu | namun hidupnya dia pilih untuk sebagian besar di kantor?
 
21. bila kita tidur 7 jam sehari dan menulis 2 jam sehari | maaf kita bukan penulis tapi kita tukang tidur
 
22. bila wanita habiskan untuk anaknya 3 jam sedangkan kantor 8 jam | lebih layak disebut ibu ataukah karyawan? 
 
23. kita tidak sedang bahas ibu yang TIDAK punya pilihan bekerja atau tidak | kita bahas ibu yang PUNYA pilihan bekerja atau ditinggalkan
 
24. kita adalah apa yang kita lakukan paling banyak dalam keseharian kita

berarti jadi ayah dia harus habiskan waktunya dirumah dan nggak kerja?" | logikamu gimana sih? tugas dan wajib ayah itu memang kerja 
 
"jangan judge wanita karir begitu dong" | nggak lah, hanya berikan nasihat dan pilihan  | generasi Muslim terbaik di tangan kaum ibu
 
"nggak semua ibu bekerja itu buruk!" | kita nggak bahas baik-buruk atau halal-haram | kita lagi bahas ‎#Habits dan maksimalisasi diri 
 
mengubah itu menyampaikan apa yang diperlukan | bukan menyampaikan apa yang diinginkan
kalau kita menyampaikan hanya yang semua mau | apa guna kebenaran yang kita tahu?
karir terbaik seorang wanita adalah ibu | and I'll never stop believing 


Semoga bermanfaat. (Tifa)^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar