Pernah
merasakan sebuah kefuturan ? Galau. Bimbang. Malas bergerak. Nampaknya kita
benar-benar harus duduk di perpustakaan, membuka buku sejarah dan merenungi
peradaban yang saat ini sedang terbalil. Tercatat dalam sejarah bahwa Khilafah Islamiyah
runtuh pada tahun 1924 yang lalu. Namun perlu kita catat, apakah itu terjadi begitu
saja ? Rupanya tidak. Dan bisa bayangkan
bagaimana sebuah raksasa serta negara adidaya yang luasnya meliputi 2/3 dunia
itu runtuh.. tentu bukan terjadi begitu saja. Bukan juga hanya dalam waktu 1
bulan dua bulan oleh seorang Mustafa Kemal untuk meruntuhkannya. Semua itu bermula
bahkan sebelum perang salib. Di perang salib pun, sering kali kaum kafir
mengalami kegagalan. Karena semangat jihad dan rasa tak takut mati yang
dimiliki oleh tentara kaum musmilin. Bahkan semangat seperti ini tak pernah ada
di sejarah peradaban manapun kecuali dalam tentara Islam. Walhasil mereka pun
mulai membuat strategi perang baru yaitu dengan perang pemikiran. Perang fisik
pun perlahan ditinggalkan dan mereka bergerilya menyebarkan paham-paham barat
di tubuh kaum muslimin yang masih bersatu dalam kekhilafahan saat itu. Akhirnya,
satu-persatu ikatan Islam dan kecintaan kaum Muslimin akan Islam lepas. Barulah
eksekusinya terjadi pada 3 Maret 1924 di Turki.
Ini
berarti upaya penghancuran sang raksasa ini sudah berjalan selama lebih dari
900 tahun dan baru runtuh pada 1924. Upaya yang keras dan ambisius bukan ? Jangan
salah, untuk menghancurkan kekhilafahan mereka membutuhkan waktu yang lama dan
strategi yang sangat apik. Dan mereka luar biasa sangat sabar.