Tifa at-Taqiya ...

Write your dream on the paper with a pencil hope, and let Allah erases some part to change with great story..

Senin, 28 Februari 2011

Menjadi muslimah sejati

Wanita merupakan perhiasan terindah dunia. Dari rahimnya lah, terlahir generasi penerus tumpuan masa depan. Ibu yang shalihah, akan melahirkan bibit – bibit unggul penerus bangsa. Oleh karena itu, jikalah ingin menghasilkan generasi terbaik, dibutuhkan wanita - wanita yang tangguh dan bertakwa. Wanita dambaan umat inilah yang disebut muslimah sejati. Namun fakta sekarang, muslimah yang disebut oleh islam sebagai perhiasan terindah ini, tidak sesuai dengan namanya. Wanita justru malah menjadi salah satu problematika umat saat ini.

Disekeliling saja bisa kita lihat,perempuan saat ini sangat jauh dari fitrahnya sebagai ibu. Perempuan era modern lebih memilih untuk menjadi seorang wanita karir dibandingkan menjalankan tugasnya sebagai pengurus rumah tangga dan pengasuh anak. Di tambah lagi, opini barat yang sudah meracuni pemikiran muslimah belakangan ini, terutama kesetaraan gender. Sungguh, fakta saat ini sangat bertolak belakang dengan kondisi muslimah pada zaman Rasulullah . Lihatlah, kecerdasan Aisyah ra, kemudian kesholehan Fatimah ra, keta’atan Muthi’ah pada suaminya, serta para muslimah tangguh lainnya. Bisakah kita menjumpai wanita sekualitas mereka ?
Perlu diluruskan kepada kita, bahwa peran muslimah sangatlah penting ditengah umat.

Sebab, wanita lah yang menjadi penentu bagaimana nasib generasi kedepan nantinya. Oleh karena itu, muslimah harus tahu apa peran sebenarnya ditengah – tengah umat. Muslimah merupakan ibu dari generasi selanjutnya. Dimana, ia harus mendidik dan membentengi generasi kedepan agar tidak terpangaruh racun – racun barat. Alasan mengapa generasi sekarang mengalami kemunduran salah satunya adalah kurang perhatian muslimah khususnya ibu terhadap anak – anaknya.

Muslimah merupakan manusia biasa layaknya laki – laki, dimana ia diberi potensi oleh Allah SWT berupa akal, kebutuhan jasmani dan naluri – naluri lainnya. Hanya saja muslimah saat ini, belum bisa mengelola potensi itu semua dengan aturan Allah. Pola berpikir pun tidak lagi berstandar pada Islam. Itulah yang membuat muslimah sekarang mengalami kemunduran. Jika kita lihat kebelakang, mengapa para sahabat muslimah begitu tangguh dan cerdas bahkan ikut dalam peperangan karena potensi dan cara berpikir mereka benar – benar distandarkan pada Islam.
Sebagai muslimah yang sadar akan hal itu, hal yang pertama harus kita lakukan adalah membekali diri kita sedini mungkin tentang hukum – hukum Islam, pemikirannya serta bagaimana cara menjadi salah satu ‘dokter’ umat. Muslimah yang sejati ialah muslimah yang benar – benar menjadikan keimanan Allah sebagai patokannya dalam bertingkah laku. Selain berkewajiban mendidik anak dengan sebaik – baiknya, masih ada lagi kewajiban yang sering diabaikan kebanyakan muslimah. Yaitu berdakwah, kebanyakan dari kita menganggap dakwah merupakan tugas laki – laki. Padahal, jenis kelamin tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak berdakwah.

Oleh karena itu, ketahuilah, muslimah sejati bukanlah ia yang bisa mencari penghasilan banyak daripada suami, atau yang mampu mempunyai berbagai macam gelar. Namun, muslimah sejati yang mampu menjalankan perannya dengan ikhlas dan sebaik – baiknya karena Allah SWT.

1 komentar: