Melanjutkan kecemburuanya pada singasana kejenuhan
Rupanya gundah ini berpusat dari malam itu
Tepatnya harus kulupakan
Karena rindu itu tak pernah kau gugu
Aah, rasa dingin itu kerap mederaku
Membangunkanku bahwa kau kadang ilusi
Namun apa daya siapa diriku ?
Rakyat jelata yang mengharap mahkota
Lihatlah penjaga hati
Begitu setianya menjagamu dalam tahta
Juga embun yang bermuara di kalbumu
Membuat segalanya terpendam dalam segala rahasia
Tahukah kau ? Gundah ini kala memuncak
Kala kau menjadi pusat perhatian
Aku tahu, mata itu punya segudang cita
Hingga kau rupawan bak arjuna
Tapi sudahlah , toh angin pun sudah bosan
kini pesanku tak usah kutitipkan
cukup kusampaikan
Tak peduli kau simpan atau acuhkan ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar