Malam memang kerap lancang
Angin tak malu datang kemari
Meghampiriku dan kerap menamparku
dengan segala perangainya hingga aku mual
Sementara disini aku masih terbelenggu
terdiam dan tenggelam dalam danau keakuan
Berkecamuk dalam jiwa
Bertarung hingga lelah
Hanya untuh tahu ...
Siapa yang jadi pemenang
aku ataukah aku ?
Ah, rupanya aku tersadar
kini aku ada di dunia yang getir
memang rasanya tak seperti kemarin
membuat aku harus berlari begitu mengingatnya
membuatku harus bersaing dengan waktu
tak kah kau seru sang pemilik dunia
Wahai hati yang lancang
Sombong kah dirimu hingga tak menyapa
Bukan tuk menantang, tapi sang aku tak berkuasa
ia hanyalah aku..
sebuah jiwa yang butuh pertolongan
yang hanya memiliki kaki kecil untuk berpijak
bukan tentang lelah
hanya tentang siapa yang memiliki kemurnian
hanya tentang siapa tak pernah bertanya
tentang kemurnian embun dalam kalbu
akankah sang aku memenanginya
bahkan aku pun tak tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar