Menjelang tahun pemilihan presiden maupun calon legislatif,
seluruh partai politik parlementer mulai eksis dalam perebutan kursi
senayan. Berbagai cara kampanye
dilakukan untuk menarik simpati seluruh elemen masyarakat, baik muslim ataupun
non muslim.
Dalam pemilu 5 tahun silam, partai berlabel Islam mulai
dilirik masyarakat muslim, dengan alasan lebih terlihat Jujur, amanah dan istiqamah. Apalagi ditengah memuncaknya
kekesalan publik pada parpol yang kerap mengecewakan.
Tahun ini, akankah parpol berlabel islam sukses meraup
suara? Mengingat kepercayaan masyarakat terhadap partai berbasis agama mulai
menurun, akibat ‘track record’ partai yang mengecewakan serta aktifitas partai yang
dipandang menyimpang dari visi dan misi partai.
Fenomena menurunnya kepercayaan publik, serta beberapa kasus yang dialami anggota parpol berlabelkan islam, setidaknya dapat memberikan satu pelajaran, bahwa politik ala demokrasi telah menciptakan iklim yang berbahaya, yakni mengaburkan idealisme dan identitas islami partai akibat kotornya permainan politik dalam sistem demokrasi. Sehingga, pencarian akan sosok pemimpin ideal dalam sistem demokrasi menjadi hal yang sulit bahkan mustahil. Karena keburukan sistem demokrasi akan mempengaruhi individu dalam sistem tersebut.
Lantas apa yang harus dilakukan masyarakat ? Karena bagaimanapun masyarakat sudah jengah dengan kondisi saat ini dan menginginkan perubahan.
Hendaknya kita ingat bahwa akar permasalahan negeri ini bukanlah sekedar pemimpin. Kemiskinan, swastanisasi sumber daya alam, buruknya pelayanan kesehatan, mahalnya BBM serta segudang permasalahan di negeri ini bukanlah dikarenakan oleh buruknya pemimpin saja, namun juga sistem yang bobrok.
Dimana sistem yang berkuasa saat ini ialah sistem demokrasi kapitalis yang hanya memenangkan kaum pemilik kekuasaan dan modal tanpa peduli mau dibawa kemana negeri ini . Oleh karena itu, untuk mencapai perubahan yang diinginkan , satu-satunya jalan ialah mengubah sistem dan rezim. Dan satu-satunya sistem yang mampu menghantarkan kebangkitan hakiki hanyalah Islam. Tentunya bukan Islam yang hanya sebatas wacana seperti yang dilakukan oelh parpol berbasis agama sebelumnya. Namun Islam kaffah yang mencakup dalam segala aspek kehidupan. Sebuah sistem yang berlandaskan hukum syara’ tanpa ada kepentingan dan memenangkan kelompok tertentu. Dan terbukti , selama 14 abad Islam mampu berjaya didunia dan menjadi negara adidaya bagi peradaban lain. Maka tak perlu diragukan lagi, hanya dengan Islamlah negeri ini mampu menggapai kebangkitan hakiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar