Suatu hari seseorang yang merasa dirinya sakit, mencoba
untukmenyembuhkan sakitnya ke seorang dokter alternatif. Sebab, meski sudah
berobat berulang kali ke dokter biasa dan minum obat. Penyakitnya tak mampu
juga diobati. Belakangan diketahui penyakitnya berkaitan dengan otak.
Namun sebelumnya sang dokter bukannya menanyakan kondisi
kesehatan, namun menanyakan bagaimana kondisi sosialnya.
“ sebelumnya, bisa diceritakan kondisi saudara di tempat
saudara tinggal ?” sang dokter bertanya.
Sang pasien menjawab “hmm.. baik-baik saja”
“ Apakah anda nyaman dengan kondisi yag anda alami sekarang
?”
“ nyaman sih dok, tapi.. terkadang saya terganggu
dengan kebisingan sehingga saya sulit untuk menyelesaikan pekerjaan saya”
“ sebetulnya saya bisa saja menjadi orang yang ramah tapi
tetangga saya terlalu kasar ketika berbicara dengan saya”
“ Lalu...?” sang dokter berusaha bertanya lebih dalam
“ orang-orang menuntut saya profesional, sebetulnya saya
bisa saja tapi bos saya selalu menekan sehingga saya terkadang
memberontak”
“ Orang –orang menuntut saya jujur, sebetulnya saya bisa tapi
terlalu banyak orang membohongi saya”
“ saya ingin sekali menjadi orang baik, tapi saya
hidup di lingkungan orang –orang yang buruk”
Sang dokter pun kembali bertanya, “ jadi apakah anda nyaman dalam
kondisi seperti itu?”
Pasien menjawab, “ saya bisa saja menganggap itu nyaman tapi
itu terlalu berat untuk saya”
Sejenak memikirkan, sang dokter pun tersenyum.
“ saya tahu penyakit anda..”
Sang pasien penasaran bukan main. Sebab , belum ada dokter
yang tahu persis apa penyakitnya.
“ Anda terkena penyakit “tapi”, anda terlalu menyalahkan
keadaan dan memanjakan diri anda sehingga anda menghambat diri anda sendiri”
“ jadi .. apa solusinya..?” sang pasien kembali bertanya.
“Simple.. anda hanya harus mengganti kata “tapi”, dengan
kata “walaupun”. Sebagai contoh saya bisa menjadi orang baik walaupun
lingkungan saya buruk.. atau.. saya bisa menyelesaikan pekerjaan saya walaupun
lingkungan saya tidak mendukung, atau juga saya bisa merasa nyaman walaupun
kondisi sangat berat menimpa saya.. gampang kan ?”
Sang pasien hanya termenung, dan menertawakan dirinya
sendiri karena malu.
Terkadang dalam kehidupan kita menyalahkan kondisi kita dan
menjadikannya alasan untuk tidak menajdi lebih baik. Padahal , kondisi, lingkungan,
tantangan merupakan sahabat terbaik kita untuk mencapai kesuksesan. Ambil lah
pelajaran dari burung.
Satu-satunya , hambatan burung untuk terbang adalah.. udara.
Terkadang udara yang kencang bisa menghambat burung untuk terbang. Namun , apa
jadnya jika udara tidak ada. Bagaimna jika burung disurh terbang di ruangan
hampa udara ?. Apakah sang burung bisa terbang ? tidak . Maka yakinlah, bahwa
kondisi sulit, tantangan , maupun masalah merupakan teman menuju kesuksesan.
Apa yang kita lakukan jika bertemu mereka ? pakailah rumus ‘walaupun’, dan
hadapi semuanya dengan senyuman. Have an nice day!(sayf at Taqiya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar