Dulu ketika
saya SD, saya punya seorang guru. Dari profesinya saja sudah guru, berarti bisa
ditebak beliau suka mengajar. Namun anehnya, beliau jarang mengajar dan hanya
memberikan tugas dan tugas kepada kami. Nah , menurut kalian apakah itu pantas
disebut guru ?. Lain lagi cerita, ada seseorang yang dikenal sebagai dokter,
namun anehnya ketika ia diminta untuk memeriksa dan mengobati pasiennya ia
menolak dan tidak pernah mau. Apakah ia masih bisa kita sebut seorang dokter ?
terus , adalagi nihh.. ada orang yang
dia itu dikenal sebagai pengemban dakwah namun ia tak pernah berdakwah,
jangankan mendakwahi orang lain, menjaga dirinya sendiri aja gak bisa. Kira –
kira bisa kita sebut pengemban dakwah ?
Nah, guys.
Didunia ini siapa sih yang gak mau punya pekerjaan yang keren , elegan dan
menghasilkan uang banyak ? sama ! pasti semua orang mau. Contohnya, siapa sih
yang gak mau jadi juragan emas yang kalo dia duduk duit tinggal ngalir aja.
Hanya saja didunia ini, manusia hanya mau mendapat gelarnya saja tanpa mau
bekerja sesuai dengan gelar yang dia punya. Nah, salah satu gelar yang paling
kontrovesial ialah pengemban dakwah. Bagi seorang muslim, apalagi yang` sudah
paham akan tujuan hidupnya. Status dan gelar pengemban dakwah merupakan status
terkeren yang pernah ia punya. Kenapa ? Sudahlah dapet gaji dari ALLAH, bisa
membuat orang jadi baik, terus kadang2 bisa dibilang orang alim lagi .. waaahh
enak tuh kayaknya.! ^O^ /
Hmm, bicara
soal pengemban dakwah emang gak ada habisnya. Mulai dari pahit manisnya,
kecerdasannya, keuletannya, kesabarannya dll. Dan inilah yang membuat pengemban
dakwah merupakan salah satu gelar yang keren bagi kalangan kita ( kalangan
kafir nggak). N, gara2 itu banyak banget orang sekrang yang mempunyai gelar bukan
gelar juga sih tapi dikenal alim dan pnegen ngedapetin profesi itu. Namun
sayangnya, pengemban dakwah bukanlah seke. Ia dar profesi keren yang bisa
didapetin dan dipegang gitu aja. Sebab, profesi pengemban dakwah berbeda dengan
profesi lainnya. Ia gak akan dilbayar, malahan harus ngeluarin duit, harus rela
ngasih apapun utnuk ISLAM, berjiwa survivor, rela jiwanya dioperasi alias
fermak sana sini. N sbetulnya kalo kta pkir2 lagi, berat lohh jadi pengemban
dakwah itu. Sebab, selain butuh pengorbanan amanahnya banyak men gak Cuma
ngurusin 1 atau 2 orang tapi juga berjuta2 orang. Maakanya nih peri cantik juga
bingung, kalo ngelihat di TV, ngaku2 jadi ustad or pengemban dakwah tapi konstribusi ke
masyarakat nya sedikit.
Padahal,
inget ! pengemban dakwah bukanlah sekedar status yang bisa kita banggakan.
Pengemban dakwah sangat berbeda denga profesi tuan tanah. Yaang meskipun ia gak
kerja pun tetep di nilai tuan tanah.
Nah, pengemban dakwah gak kayak gitu. Profesi pengemban dakwah itu butuh
kerja nyata, tanpa kerja nyata maka gelar profesi ia akan luntur. Mungkin ia
ngaku pengemban dakwah, tapi kenyatanya ia gak pernah dakwah ,, yaaa gak jadi
deh pengemban dakwah. Atau, dari perawaknnya ia mungkin gak keliatan sebagai
pengemban dakwah. Celana jeans,koas oblong, rambut klimis, parfum yang 10.000
an. Namun ternyata, gerak dakwah nya
aktif, sensitifitas akan maksiatnya tajam, tegas and pntang putus asa bisa aja
kita kategorikan sebgai pengemban dakwah lho! Ya gak ?.
So, peri
cantik yakin. Yang lagi baca rtikel peri catik sholih sholehah dan pengemban
dakwah semua kan? So, sekarang buktikan hal itu, jangan cuma dimulut aja !tapi
buktikan bahwa gerak dakwah remaja bisa aktif dan mampu mengubah pemikiran
remaja hanya dalam waktu dekat. Semanggaatt caiyooo! Peri cantik tunggu ya..?
[15.30 @ Six sense. There is my friend beside me]
subhanallah :)
BalasHapusazeekk
awesome
BalasHapus