Mei. Meilin, meingkudu, meinerima,meintang2, meinyesakkan, meinggila.. ooohh pokoknya banyak banget kata yang bisa kita pake dari kata mei ( maksa) hahah. But, dengan segala kehebatan bulan mei, namun ada setitik kegalauan dihatiku ( ciyeee)preeet. why ? because Hutanggkkuuu belum kelaaarr!!(lho) . Eh salah salah, tepatnya banyak peristiwa yang terjadi diantaranya hari pendidikan nasional, batas keputusan pemerintah menaikan harga bbm, serta meningganlnya nyonya antek kita(lho) ibu endang (menkes). Nah dari situ , kita bisa lihat gimana potret negara kita. Kenapa motret pas bulan mei ?, kenapa gak bulan april. Yaa sebetulnya mah, kapan aja boleh, cuma yang bulan2 kemarin itu pemotretan sayaaa.. heheh.( alay)
Siiip, hari pendidikan nasionalnya yang setiap tahunnya diperingati pada bulan mei, kayaknya sekarang hanya djadikan ritual semata. pasalnya meski sudah di peringati berulang - ulang namun nampaknya tak ada perubahan saudara2. Apa perlu kita tambah bulan lagi selain bulan Mei ? kan jadi lucu hahahah( ketawa dong!). Menurut ana waktu lebih dari 65 tahun merupakan waktu yang saangaaat cukup untuk evaluasi kinerja pemerintah. Bayangkan negara yang memiliki sumber daya melimpah ini, masa gak mampu nyekolahin rakyatnya sendiri ( alay bangeet). Sudah itu, sekali Indonesia dapet prestasi beeuuh bangga banget. padahal andil pemerintah hanya stagnan ditempat. Sudahlah anak2nya gak mampu sekolah, guru2nya pun digaji cuma dikit padahal pada zaman Khalifahan Umar bin khataab, guru itu digaji hingga yang kalo dikonversi ke rupiah hingga berjuta2 lebih.
Secara teori mungkin pemerintah AGAK merasa bangga dengan suksesnya agenda mereka yaitu RSBI, namun ini justru menunjukan ironi yang menussuk hatiiiku ( leebaaay).gimana enggak ? RSBI itu kan pake biaya juga, berarti hanya orang2 yang mampu saja yang bisa menikmati fasilitas itu semua. Dan emangnya pemerintah bisa jamin dengan adanya RSBI, program itu dapat membuat mental para ABG di negeri ini menjadi bangkit. Salah satu problem dari pendidikan kita ialah sistem pendidikan yang diberikan kepada para remaja kita hanya difokuskan pada potensi akademik,bukan akidah dan akhlak. Akhirnya apa? para remaja sekarang menganggap kesuksesan itu dapet kerjaan, kaya raya, popularitas dll. Dan hanya itulah, yang ada dibenak para generasi muda sekarang. Bukannya kekritisan berfikir tapi kebablasan menyetir. Dapat dilihat sekarang, kalo ditanya apakah Indonesia punya orang hebat dan para ilmuwan ? ya, jangan salah orang Indonesia banyak lho yang d pake diluar negeri. Tapi meskipun sudah banyak apakah Indonesia sekarang maju? Belum. Maju tidaknya Indonesia bukan dilihat banyaknya orang pintar saja, tapi software apa yang dipakai orang Indonesia dalam berfikir. Apakah itu software yang benar atau yang salah ?
So, menurut saya sebagai peri kebaikan ^_^ (ting.. ting ting), solusi yang beennaaaaar adalaaah ( jeng.. jeng.. jengg). yaa benaaaar!! Islaaammm! prok prok prok.. ( tepuk tangan yang meriah_). Karena nantinya Islam akan mengatur segala keseluruhan bagaimana kurikulum yang baik, sistem penggajian guru, bahkan kelak ketika ISLAM ditegakkan secara kaffah nantinya pendidikan dijamin gratis lho! ( yeeee), dan gak usah khawatir ISLAM bukanlah agama yang kuper, mentang2 labelnya agama terus gak boleh pake internet,WiFi, dll. Justru dalam Islam yang begituan itu justru diperlukan dan dipake untuk dikembangkan asalkan sesuai aturan Islam. So , don't worry ya beib!. Insya Allah, dengan Islam , kita mampu menelorkan (eh,salah), melahirkan generasi berkualitas yang mampu mengguncang duniaaa!!!( berrrr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar